Network
MEDIA PAKUAN- Gedung sekolah seni distrik Livoberezhny di Kota Mariupol yang menampung sekitar 400 orang, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua. Tak luput dari serangan Rusia pada Sabtu, 19 Maret 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pengepungan di kota pelabuhan itu akan tercatat dalam sejarah sebagai kejahatan perang.
Orang-orang masih berada di bawah reruntuhan. Informasi mengenai jumlah korban tewas atau luka-luka belum diketahui.
Baca Juga: Bagikan Foto dengan Joko Widodo dan Iriana, Ustaz Syam Didoakan jadi Menteri Agama Selanjutnya
Kota ini dipertahankan oleh batalion Azov, yang menolak seruan dari tentara Rusia untuk menyerah.
Pihak berwenang mengatakan gedung sekolah hancur dan terdapat kemungkinan ada orang yang masih terjebak di bawah puing-puing. Belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Sementara sekitar 11:48 waktu setempat Staf Umum Ukraina telah melaporkan di halaman Facebook bahwa resimen itu terlibat dalam pertempuran di sekitar Kiev, sementara hanya satu anggotanya yang selamat dari bentrokan dengan tentara Ukraina.
Baca Juga: 20 Tentara Bayaran dari Inggris Hanya Bertahan 9 Jam di Ukraina, Priday: Saya Merasa Tertipu
Staf Umum Ukraina juga mengatakan bahwa kantor komandan kru di kota Belgorod, Rusia, sedang menyelidiki sepuluh tentara Brigade Bermotor Senapan ke-138, yang memberontak setelah mengalami kerugian besar selama serangan terhadap kota Kharkov di Ukraina timur.
