Berniat Sakiti Putin, Joe Biden Larang Amerika Impor Minyak hingga Gas dari Rusia

- 9 Maret 2022, 11:20 WIB
Joe Biden Larang Amerika Impor Minyak hingga Gas dari Rusia
Joe Biden Larang Amerika Impor Minyak hingga Gas dari Rusia /Reuters/

MEDIA PAKUAN - Presiden Joe Biden telah resmi mengumumkan larangan impor energi termasuk minyak dan gas dari Rusia.

Biden akhirnya ambil langkah setelah koalisi bipartisan di Kongres mengancam akan memaksa tangannya untuk menghukum invasi Moskow ke Ukraina.

“Hari ini saya mengumumkan Amerika Serikat menargetkan arteri utama ekonomi Rusia. Kami melarang semua impor minyak dan gas serta energi Rusia,” kata Biden dalam sambutannya dari Ruang Roosevelt Gedung Putih.

Baca Juga: Perjuangan Penjaga Kebun Binatang Ukraina di Tengah Perang: Melindungi Atau Bersembunyi

“Minyak Rusia tidak lagi dapat diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya kepada Putin," lanjutnya.

Biden berharap langkah pelarangan impor ini akan menyakiti Vladimir Putin.

“Ini adalah langkah yang kami ambil untuk menimbulkan rasa sakit lebih lanjut pada Putin, tetapi akan ada biaya juga di sini di Amerika Serikat." ujarnya.

Biden memperingatkan saat harga gas AS mencapai level tertinggi sepanjang masa rata-rata $4,17 per galon.

Baca Juga: Percobaan Bunuh Dirinya Dituding Settingan, Ayu Aulia Justru Pamer Luka Sayatan di Tangan

Di samping itu, Biden juga memberikan komentar terkait kebijakan energinya sendiri, yang menurut Partai Republik berkontribusi pada kenaikan biaya bahan bakar.

“Tidak benar bahwa pemerintahan atau kebijakan saya menahan produksi energi dalam negeri, itu tidak benar,” kata Biden.

Ia menyebut bahwa produksi minyak dan gas di Amerika menunjukkan tingkat yang bagus.

“Kami mendekati rekor tingkat produksi minyak dan gas di Amerika dan kami berada di jalur untuk membuat rekor produksi tahun depan. Industri minyak dan gas memiliki jutaan hektar yang disewakan. Mereka memiliki 9.000 izin untuk mengebor sekarang. Mereka bisa mengebor sekarang, kemarin, minggu lalu, tahun lalu," tuturnya.

Biden kemudian menegur perusahaan minyak karena menaikan harga yang berlebihan dan mengambil keuntungan dari situasi ini. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah