Network
MEDIA PAKUAN - Ukraina mendapatkan banyak dukungan dari Uni Eropa setelah adanya invasi dari Rusia yang di mulai pada 24 Februari lalu.
Pertama kali dalam sejarah, 27 negara Uni Eropa memutuskan untuk memasok senjata ke negara yang sedang berperang.
Dari ke-27 negara tersebut dilaporkan akan mengirimkan persenjataan senilai 507 juta dolar US terhadap Ukraina.
Pertama kali dalam sejarah, 27 negara Uni Eropa memutuskan untuk memasok senjata ke negara yang sedang berperang.
Dari ke-27 negara tersebut dilaporkan akan mengirimkan persenjataan senilai 507 juta dolar US terhadap Ukraina.
Baca Juga: Jerman Putuskan Kirim Bantuan Senjata dan Anti-Tank ke Ukraina
Kepala eksekutif Uni Eropa Ursula Von der Leyen menyatakan bahwa Ukraina merupakan salah satu dari bagian ya.
"Mereka adalah salah satu dari kita." ujar Ursula Von der Leyen.
Ukraina sendiri merupakan negara yang berpenduduk 44 juta orang dan meraih kemerdekaannya pada 1991 saat terjatuhnya Uni Soviet.
Ukraina pun berniat untuk bergabung dengan aliansi militer NATO barat dan Uni Eropa.
Kepala eksekutif Uni Eropa Ursula Von der Leyen menyatakan bahwa Ukraina merupakan salah satu dari bagian ya.
"Mereka adalah salah satu dari kita." ujar Ursula Von der Leyen.
Ukraina sendiri merupakan negara yang berpenduduk 44 juta orang dan meraih kemerdekaannya pada 1991 saat terjatuhnya Uni Soviet.
Ukraina pun berniat untuk bergabung dengan aliansi militer NATO barat dan Uni Eropa.
Keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO mendapat tantangan keras dari Rusia karena hal itu dapat membahayakan negaranya. Karena tak menurut, akhirnya Rusia pun melakukan invasi demi mencegah keinginan Ukraina tersebut.
Akibat invasi yang dilakukannya, kini Rusia harus mendapatkan sanksi dari beberapa negara.
Salah satu sanksi Rusia yakni diblokirnya beberapa bank dari sistem pembayaran SWIFT.***
