Network
MEDIA PAKUAN - Presiden Finlandia Sauli Niinistö mengatakan baru-baru ini telah melihat perubahan perilaku Presiden Rusia Vladimir Putin, ia terdengar lebih tegas daripada di masa lalu.
Saat melakukan percakapan di telepon dengan Putin. Niinistö mengatakan saat itu dia menentang Putin dengan membela kedaulatan negaranya. Saat juga Putin berbicara dengan nada berbeda dan secara resmi menyampaikan daftar tuntutannya.
“Itu adalah perubahan dalam perilaku, dan saya menebak ia menjadi lebih tegas, terdengar seperti itu. Itu adalah jenis perilaku yang berbeda,” kata Niinisto
Baca Juga: Tukul Arwana Dijenguk Jenderal Dudung, Ungkap Tukul Adalah Sahabatnya
Beberapa dekade lalu Finlandia diserang oleh Uni Soviet pada tahun 1939. Dan setelah itu Finlandia tetap menjaga hubungan yang rapuh dengan Rusia.
Berbatasan dengan Rusia, negeri tersebut tetap netral selama Perang Dingin, tidak menjadi bagian dari Pakta Warsawa maupun NATO.
Baca Juga: Ustad Emosi Terhadap Dukun yang di Azab oleh Allah Ketika di Tanah Suci
Niinistö menekankan bahwa negaranya tidak merencanakan perubahan hubungannya dengan Rusia, namun tindakan Rusia terhadap ukraina membuat Finlandia berpikir ulang untuk bergabung dengan NATO.
Niinistö menekankan bahwa negaranya tidak merencanakan perubahan hubungannya dengan Rusia, namun tindakan Rusia terhadap ukraina membuat Finlandia berpikir ulang untuk bergabung dengan NATO.
Menurutnya "Semuanya tergantung pada yang terjadi di Ukraina dan bagaimana sikap Rusia setelah itu," katanya. "Jika Rusia berhasil maka itu membuat mereka lebih berbahaya."
Namun dia menegaskan saat ini Finlandia tidak merasa terancam oleh Rusia. Kami tidak takut tank Rusia tiba-tiba melintasi perbatasan Finlandia.” katanya.***
