Network
MEDIA PAKUAN - Di tengah konflik besarnya dengan Ukraina hingga AS, Presiden Rusia, Vladimir Putin bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada Jum'at sore. Putin menyebut bahwa pertemuan antara keduanya adalah kunjungan resmi sekaligus menghadiri pembukaan Olimpiade Beijing 2022.
Keduanya dikabarkan melakukan koordinasi yang strategis dalam menegakkan keadilan internasional.
Pertemuan Putin dan Xi Jinping tersebut berlangsung di Beijing, melalui tatap muka langsung untuk pertama kalinya.
Keduanya dikabarkan melakukan koordinasi yang strategis dalam menegakkan keadilan internasional.
Pertemuan Putin dan Xi Jinping tersebut berlangsung di Beijing, melalui tatap muka langsung untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Serangan Tak Kunjung Dilakukan pada Ukraina, Rusia Malah Bombardir Barat dengan Surat Diplomatik
Dalam menegakkan keadilan internasional, Rusia disarankan untuk mematuhi empat konsensus dalam mendukung kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan masing-masing untuk mengatasi gangguan eksternal dan ancaman regional dengan lebih baik.
Keputusan tersebut dilakukan di saat keduanya saling bertukar pandangan mengenai serangkain masalah terkait keamanan dan stabilitas global masing-masing.
Keduanya sepakat untuk menguraikan sikap bersama mereka atas pandangan masing-masing tentang demokrasi, keamanan, dan ketertiban internasional.
Sebelum bertemu Rusia, sebelumnya China telah dimintai bantuan oleh pihak AS atas konflik Rusia dengan Ukraina yang sedang mengalami ketegangan besar di daerah perbatasan Krimea, kota yang direbut Rusia pada 2014 silam.
Sempat terjadi ketidakcocokan antara China dengan AS dalam pembahasan masalah eksternal Rusia, dan China menganggap bahwa AS sangat agresif sekali dalam menyelesaikan masalah.
Dalam menegakkan keadilan internasional, Rusia disarankan untuk mematuhi empat konsensus dalam mendukung kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan masing-masing untuk mengatasi gangguan eksternal dan ancaman regional dengan lebih baik.
Keputusan tersebut dilakukan di saat keduanya saling bertukar pandangan mengenai serangkain masalah terkait keamanan dan stabilitas global masing-masing.
Keduanya sepakat untuk menguraikan sikap bersama mereka atas pandangan masing-masing tentang demokrasi, keamanan, dan ketertiban internasional.
Sebelum bertemu Rusia, sebelumnya China telah dimintai bantuan oleh pihak AS atas konflik Rusia dengan Ukraina yang sedang mengalami ketegangan besar di daerah perbatasan Krimea, kota yang direbut Rusia pada 2014 silam.
Sempat terjadi ketidakcocokan antara China dengan AS dalam pembahasan masalah eksternal Rusia, dan China menganggap bahwa AS sangat agresif sekali dalam menyelesaikan masalah.
Baca Juga: India Melaporkan Lebih dari 500 Ribu Kematian Akibat Covid-19, Pemerintah dan Nakes Lakukan Ini
Sementara saat pertemuan Xi dengan Putin, keduanya saling berbagi pemahaman bahwa demokrasi adalah nilai kemanusiaan universal, dan bukan hak istimewa sejumlah negara.
Dan keduanya saling mempromosikan tanggung jawab bersama dengan seluruh komunitas internasional mengenai kasus terkait.
Rusia menegaskan kembali dukungannya terhadap prinsip "satu China" dan menegaskan kembali bahwa Taiwan adalah bagian yang tak terpisahkan dari China, serta akan menantang segala bentuk "kemerdekaan Taiwan".
Rusia dan China juga menentang peluasan NATO dan meminta blok tersebut untuk meninggalkan pendekatan perang dingin yang diideologikan dan menghormati kedaulatan, dan keamanan kepentingan suatu negara.
Keduanya berbagi keprihatinan serius atas AUKUS yang beranggotakan Australia, United States, dan United Kingdom yang telah memenuhi komitmen mengenai non-proliferasi nnuklir dan rudal dalam menjaga perdamaian dunia.
Sementara saat pertemuan Xi dengan Putin, keduanya saling berbagi pemahaman bahwa demokrasi adalah nilai kemanusiaan universal, dan bukan hak istimewa sejumlah negara.
Dan keduanya saling mempromosikan tanggung jawab bersama dengan seluruh komunitas internasional mengenai kasus terkait.
Rusia menegaskan kembali dukungannya terhadap prinsip "satu China" dan menegaskan kembali bahwa Taiwan adalah bagian yang tak terpisahkan dari China, serta akan menantang segala bentuk "kemerdekaan Taiwan".
Rusia dan China juga menentang peluasan NATO dan meminta blok tersebut untuk meninggalkan pendekatan perang dingin yang diideologikan dan menghormati kedaulatan, dan keamanan kepentingan suatu negara.
Keduanya berbagi keprihatinan serius atas AUKUS yang beranggotakan Australia, United States, dan United Kingdom yang telah memenuhi komitmen mengenai non-proliferasi nnuklir dan rudal dalam menjaga perdamaian dunia.
Baca Juga: Jadi Pembawa Obor, Jackie Chan Rela Bangun Jam 4 Pagi Demi Meriahkan Olimpiade Beijing 2022
Keduanya saling menandatangani serangkaian dokumen utama mengenai kerja sama di berbagai bidang, yang menggarisbawahi kemitraan strategis yang belm pernah terjadi antara Rusia dan China yang dijadikan sebagai stabilitas global.
Kunjungan ini menjadi kunjungan pertama bagi Putin ke luar negeri di tahun 2022 dan satu-satunya kunjungan yang sudah dijadwalkan sejak tahun lalu. Putin lah yang mewakili Rusia sebagai negara asing pertama yang mengonfirmasi Olimpiade Beijing 2022 pada tahun lalu.
Dalam masa pandemi ini China dan Rusia saling mempertahankan hubungan bilateralnya masing-masing secara stabil dan saling mendukung serta meningkatkan kepercayaan politik dan strategis.
Hubungan bilateral ini membantu kedua negara untuk mengembangkan dan menjaga kepentingan bersama, yang akan menjadi stabilitas global.
Keduanya juga sudah berjanji untuk menegakkn perdamaian global dan menjadi stabilitas di kawasan Asia Pasifik serta menentang segala bentuk politik yang menciptakan antagonisme dan konfrontasi di antara negara maupun kelompok.***
Keduanya saling menandatangani serangkaian dokumen utama mengenai kerja sama di berbagai bidang, yang menggarisbawahi kemitraan strategis yang belm pernah terjadi antara Rusia dan China yang dijadikan sebagai stabilitas global.
Kunjungan ini menjadi kunjungan pertama bagi Putin ke luar negeri di tahun 2022 dan satu-satunya kunjungan yang sudah dijadwalkan sejak tahun lalu. Putin lah yang mewakili Rusia sebagai negara asing pertama yang mengonfirmasi Olimpiade Beijing 2022 pada tahun lalu.
Dalam masa pandemi ini China dan Rusia saling mempertahankan hubungan bilateralnya masing-masing secara stabil dan saling mendukung serta meningkatkan kepercayaan politik dan strategis.
Hubungan bilateral ini membantu kedua negara untuk mengembangkan dan menjaga kepentingan bersama, yang akan menjadi stabilitas global.
Keduanya juga sudah berjanji untuk menegakkn perdamaian global dan menjadi stabilitas di kawasan Asia Pasifik serta menentang segala bentuk politik yang menciptakan antagonisme dan konfrontasi di antara negara maupun kelompok.***
