MEDIA PAKUAN - Krisis ekonomi yang sedang terjadi di negara Lebanon, membuat demonstran memblokir jalan di seluruh bagian Lebanon pada Senin kemarin.
Krisis ekonomi terjadi akibat mata uang merosot jauh dan menjadikan mata uang berada di posisi terendah baru.
Walaupun ada sedikit kemajuan sejak Perdana Menteri Najib Mikati diangkat menjadi Pemerintah pada September.
Baca Juga: Hampir Dua Hari Hanyut di Sungai Cimandiri Sukabumi, Lansia Ditemukan 10 km dari Lokasi Kejadian
Kerusuhan tersebut disertai dengan pemblokiran jalan dan tumpukan ban yang diselimuti dengan kobaran api pada setiap bannya.
Pemblokiran di Beirut Tengah tersebut sebagai unjuk rasa pemerintah agar menangani kasus ini agar terselesaikan secepat mungkin.
Pemblokiran itu membuat jalan tidak daopat diakses oleh siswa maupun pengguna jalan akibat kerusuhannya sampai menutup jalan menuju Bandara di depan stasiun Al-aytam.
Baca Juga: Baru 8 Bulan Kerja, TKW asal Serang Banten Ini Sudah Dapat Majikan Baik: Alhamdulillah Bisa Keluar
"Kami akan turun ke jalan lebih sering dalam beberapa hari mendatang kecuali otoritas pemerintahan menghentikan kondisi kehidupan yang memburuk yang dihadapi orang Lebanon." ujar seorang juru bicara berpendapat.
“Orang-orang Beirut adalah bangsawan. Mereka berjuang sangat keras untuk kota dan mata pencaharian mereka" ujarnya saat wawancara.
Mereka bukan pencurian langkah hari ini tidak memiliki dimensi politik, elektoral, parlemen, atau menteri. Satu-satunya tujuan adalah mata pencaharian warga setelah sejumlah besar siswa sekarang pergi ke sekolah tanpa makanan.” lanjutnya.
Presiden Lebanon juga mengadakan pembicaraan atas kasus ini dengan negara Teluk bersama Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.***