Pabrik Jus Terbakar, 52 Orang Buruh Tewas Terpanggang, Billah: Mereka Terjebak Pintu Pabrik Terkunci

- 10 Juli 2021, 16:42 WIB
Ilustrasi Kebakaran./ pabrik Jus di Banglades terbakar puluhan buruh tewas terpanggang
Ilustrasi Kebakaran./ pabrik Jus di Banglades terbakar puluhan buruh tewas terpanggang /



MEDIA PAKUAN - Kebakaran hebat terjadi di pabrik pembuat Jus Banglades, setidaknya 52 orang tewas dan 20 orang lainnya mengalami luka-luka, kata para pejabat, Jumat, 09 Juli 2021.

Kebakaran pabrik jus tersebut terjadi pada Kamis malam di lantai dasar sebuah bangunan pabrik enam lantai di Narayanganj, tenggara Dhaka.

Kobaran api masih belum padam hingga Jumat malam ketika petugas pemadam kebakaran bergegas untuk mengendalikannya.

Petugas pemadam kebakaran Abdullah Al Arefin mengatakan, api berkobar dari lantai atas gedung. Banyak pekerja melompat keluar untuk menghindari kebakaran, karena pintu utama untuk keluar terkunci.

Baca Juga: Sempat Ragu, Ini yang Dilakukan Kalina Octaranny Saat Tahu Hamil

"Tiga orang meninggal karena melompat dari gedung untuk menghindari api dan 49 mayat hangus telah ditemukan," administrator distrik Narayanganj, Mustain Billah, mengatakan kepada media lewat telepon dari tempat kejadian.

"Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikannya, karena bahan kimia dan bahan yang mudah terbakar disimpan di dalam gedung, tambah Mustain.

Polisi setempat masih melakukan serangkaian penyelidikan terkait  penyebab kebakaran masih belum diketahui. Tapi  pejabat polisi Abdullah Al Mamun mengatakan kepada wartawan  tiga polisi telah ditugaskan untuk menyelidiki insiden kebakaran tersebut.

Baca Juga: Bilqis Khumairah Raza Semakin Menarik Perhatian Publik

Petugas hukum akan bertindak tegas melakukan tindakan hukum diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kebakaran itu.

Lusinan bencana terjadi di negara itu dalam setiap tahun karena kebakaran yang buruk dan standar keamanan bangunan.

Sementara itu, kejadian terbaru adalah merupakan insiden terburuk sejak Agustus 2016, ketika lebih dari 100 orang jatuh sakit di kota Chittagong selatan setelah menghirup gas yang bocor dari pabrik pupuk.

Baca Juga: Terbukti Konsumsi Barang Haram Narkoba, Ketiga Anak Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Berada di Rumah Kerabatnya

Insiden di masa lalu telah menjatuhkan sektor tekstil yang kuat di negara itu. Padahal pabrik tersebut  mempekerjakan jutaan orang dan memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian Bangladesh.

Sementara itu, pejabat industri menjanjikan standar keselamatan yang lebih baik setelah insiden runtuhnya gedung pabrik garmen Rana Plaza tahun 2013 di Dhaka lalu.

Insiden telah menewaskan lebih dari 1 ribu pekerja dan melukai ratusan lainnya. Namun masih banyak pabrik yang gagal.

"Kami menuntut pengadilan dan hukuman yang cepat bagi mereka yang bertanggung jawab atas insiden pembunuhan tragis ini melalui penyelidikan yang adil," kata Lembaga Bantuan dan Layanan Hukum Bangladesh dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Melly Goeslaw Beri Komentar ke Nissa Sabyan yang Unggah Lagu Guitar Version di Tengah Konflik

Mereka juga meminta kompensasi untuk pekerja yang terkena dampak dan penyelidikan penyebab kebakaran, termasuk laporan pintu keluar yang terkunci.

Pabrik jus tersebut dimiliki oleh perusahaan swasta Hashem Food and Beverage, sebuah unit dari Sajeeb Group multinasional Bangladesh.

Sementara itu, Pejabat di kedua perusahaan tidak menanggapi panggilan dan email yang meminta untuk berkomentar atas insiden kebakaran tersebut, Jumat.

Baca Juga: Kuasa Hukum Keluarga Bakrie, Nia Dan Ardie Sesali Melakukan Penyalahgunaan Narkoba

Setiap lantai bangunan sekitar 35.000 kaki persegi (3.250 meter persegi) tetapi mereka hanya dapat diakses melalui dua tangga, yang tidak dapat dijangkau oleh banyak pekerja karena api telah menyebar di sana, kata Al Arefin.

Beberapa orang melarikan diri ke atap dari tangga dan diselamatkan, sementara itu banyak orang yang tidak bisa, karena terhambat oleh pintu atap yang terkunci.

Sementara itu, puluhan anggota keluarga memprotes di luar pabrik, meminta keadilan. Tetapi beberapa, seperti Nazma Begum, masih mencari mereka yang hilang. "Tidak ada keadilan! Di mana anakku?" teriak Begum.***


Editor: Ahmad R

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x