Tidak Mau Jadi Kaki Tangan Zionis, Pekerja Pelabuhan Italia Tolak Pengiriman Pasokan Senjata Ke Israel

- 20 Mei 2021, 16:44 WIB
Tidak Mau Jadi Kaki Tangan Pembantaian Rakyat Palestina, Pekerja Pelabuhan Italia Tolak Pengiriman Bom Israel
Tidak Mau Jadi Kaki Tangan Pembantaian Rakyat Palestina, Pekerja Pelabuhan Italia Tolak Pengiriman Bom Israel /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Tak main-main tekad Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membombardir wilayah Palestina.

Ratusan orang warga Palestina dinyatakan tewas akibat serangan yang bertubi-tubi Israel terhadap Palestina, termasuk tenaga medis di Jalur Gaza dinyatakan gugur.

Keadaan di Palestina semakin darurat, sebanyak 72.000 warga Palestina terpaksa harus mengungsi.

Baca Juga: Buktikan Empati Pada Rakyat Palestina, Wali Kota Sukabumi Ajak Masyarakat Udunan Online

Atas aksi kekerasan tersebut, kini Israel mendapat kecaman dari sejumlah pihak soal serangannya terhadap Palestina.

Termasuk pekerja buruh di Kota Livorno Italia, Sebuah serikat pekerja pelabuhan di Kota Livorno Italia, di Tuscany pada Jumat 14 Mei 2021, memprotes pengiriman senjata dan bahan peledak setelah menemukan benda itu ditujukan ke pelabuhan Ashdod, Israel.

Awalnya, para pekerja pelabuhan menemukan adanya pengiriman senjata hingga bahan peledak ditujukan pelabuhan Ashdod, Israel.

Menanggapi temuan inilah, serikat pekerja akhirnya memprotes dan menyebut bahwa mereka tidak mau jadi 'kaki tangan' dalam pembantaian rakyat Palestina.

Baca Juga: Garis Sukabumi Raya Serukan Boikot Produk Israel Demi Bela Palestina

"Pelabuhan Livorno tidak akan menjadi kaki tangan dalam pembantaian rakyat Palestina," kata serikat pekerja L'Unione Sindacale di Base (USB).

USB menambahkan bahwa kapal tersebut berisi senjata dan bahan peledak yang akan berfungsi untuk membunuh warga sipil Palestina, yang telah dilanda serangan hebat yang telah menewaskan ratusan korban sipil, termasuk banyak anak-anak.

Kasus pengiriman ini pun diawali dari sebuah laporan yang dirilis oleh The Weapon Watch, LSM berbasis di Genoa yang memantau pengiriman senjata di pelabuhan Eropa dan Meditteranean. Dalam laporannya itu, Weapon Watch ikut memberi tahu serikat pekerja tentang tujuan kapal dan isinya.

Baca Juga: Solid! Wagub Jabar dan Ratusan Buruh Suarakan Dukungan untuk Palestina

Saat itu, Weapon Watch juga mendesak pemerintah Italia untuk mempertimbangkan penangguhan sebagian atau semua ekspor militer Italia ke wilayah konflik Israel-Palestina.

Karena laporan itulah, USB bergegas menggelar protes jalanan dan menyerukan 'penghentian eskalasi yang terus meningkat.

"Serikat kerja juga akan berkumpul di alun-alun di Livorno pada Sabtu untuk menyuarakan solidaritas dengan penduduk Palestina. Kami juga meminta (Israel) segera menghentikan pemboman di Gaza dan menghentikan perampasan rumah-rumah milik warga Palestina yang telah hidup di bawah pendudukan militer selama bertahun-tahun," terang USB

Baca Juga: Konflik Israel-Palestina makin Panas, Prihatin! Pj Sekda Sukabumi Bantu Galang Dana

Namun, pengiriman dilaporkan tetap dilanjutkan oleh pekerja pelabuhan lainnya meski harus melalui Napoli, menurut The New Arab.

Kendati demikian, serikat pekerja Italia lainnya telah menyerukan peningkatan koordinasi antara pekerja pelabuhan untuk mencegah pengiriman senjata lain yang mungkin akan digunakan untuk mengebom Gaza.

Sementara itu, protes telah terjadi di berbagai kota Italia pekan ini, menyusul agresi Israel terhadap warga Palestina di Gaza dan Yerusalem.

Namun, hingga saat ini pihak Israel belum terlihat akan mengakhiri serangan terhadap warga Palestina.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah