Morrison Murka Terhadap Pejabat China yang Memposting 'Foto Palsu' Kekejaman Tentara Australia

- 30 November 2020, 14:41 WIB
Ilustrasi Bendera Australia.*
Ilustrasi Bendera Australia.* /QuinceCreative/Pixabay


MEDIA PAKUAN - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison merespon keras foto yang diposting seorang pejabat China di media sosial Twitter.

Pada postingan itu menggambarkan salah satu tentara Australia sedang memegang pisau di leher seorang anak Afganistan.

Pemerintah Australia meminta kepada pihak media twitter untuk menghapus postingan yang menjijikan tersebut yang telah diposting oleh pejabat China, Zhao Lijian pada hari Senin lalu.

Baca Juga: Waspada! Potensi Erupsi Gunung Ili Lewotolok Tinggi, BPBD Lakukan Evakuasi Ribuan Warga Sekitar

Dilansir dari Reuters, postingan bergambar tentara Australia ini telah membuat Scott Marison marah.

China seharusnya tidak melakukannya, karena bisa membuat tanggapan kurang baik baginya di mata dunia.

"Ini benar-benar keterlaluan dan tidak dapat dibenarkan atas dasar apa pun," kata Morrison.

Baca Juga: Kecelakaan ruas Tol Cipali, Tewaskan 10 Orang di Kilometer 78

"Pemerintah China seharusnya sangat malu dengan pos ini. Itu mengurangi mereka di mata dunia," lanjutnya.

Sebelumnya Hubungan antara Australia dan China memang sudah renggang, ketika Canberra melakukan penyelidikan tentang asal-usul Covid 19.

Perlu diketahui, negara-negara di seluruh dunia kini sedang mengamati ketegangan yang terjadi pada 2 negara tersebut.

Sementa itu, Pada awal bulan ini, China sedang mengumpulkan keluhan-keluhan investasi asing, keamanan dan kebijakan hakasasi dengan Australia.

Baca Juga: Keren! Yamaha D'Elight 2021 Hadir dengan Teknologi Baru

China mengatakan, untuk memulihkan bilateral dengan mitra terbesarnya, Canberra perlu memperbaiki tindakannya.

Pemimpin tentara Australia mengatakan, Australia telah melakukan pemecatan kepada 13 tentara yang diduga telah melakukan pembunuhan di luar hukum.

Kementerian luar negeri China itu menulis pada Twiternya, dia terkejut atas tindakan yang dilakukan tentara australia, dan mengutuk atas tindakan itu.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x