Jepang Ungkap Rahasia Umur Panjang Lebih dari 100 tahun Pada Lansia, Begini Penjelasannya

3 Agustus 2021, 14:16 WIB
Jepang Ungkap Rahasia Umur Panjang Lebih dari 100 tahun Pada Lansia, Begini Penjelasannya /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN – Umur Panjang dan hidup sehat adalah sebuah impian bagi banyak orang.

Untuk mencapai impian tersebut banyak orang mencobanya dengan menerapkan pola hidup sehat.

Namun ternyata ada sebuah penelitian yang menemukan bahwa ada alasan lain yang menyebabkan seseorang dapat hidup dan berumur Panjang hingga 100 tahun bahkan lebih.

Dikutip dari Antaranews.com oleh MEDIA PAKUAN pada selasa 3 Agustus 2021, menyebutkan bahwa penelitian dilakukan Jepang itu menyebutkan bahwa orang yang hidup sampai usia 100 tahun atau lebih, rata-rata memiliki bakteri usus dengan ciri khas tersendiri.

Baca Juga: 7 Bonus Menggiurkan Ini Siap Diterima Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Pasca Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo

Bakteri tersebut rupanya dapat membantu menangkal infeksi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bakteri ini menghasilkan senyawa yang dikenal dengan “asam empedu sekunder”.

Senyawa ini dapat berkontribusi pada usus yang sehat sehingga proses penuaan terjadi secara sehat.

Walaupun demikian peneliti mengatakan masih banyak penelitian yang harus dilakukan untuk mengetahui tentang bakteri ini.

Baca Juga: Kenakan Kimono, Reino Barack Tulis Pesan Romantis Untuk Syahrini

Apakah benar bakteri yang ditemukan ini mampu meningkatkan rentan hidup dengan sangat Panjang.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature pada beberapa waktu kebelakang ini hanya menunjukan hubungan antara bakteri usus tersebut dan usia hidup yang melewati 100 tahun.

Namun peneliti belum bisa membuktikan bahwa bakteri ini menyebabkan orang dapat hidup lebih dan sehat, kata penulis penelitian Dr.Kenya Honda.

Baca Juga: Krisdayanti Ungkap Kesamaannya dengan Sang Menantu Atta Halilintar, Kaget!

Dr. Kenya Honda merupakan seorang profesor Departemen Mikrobiologi dan Imunologi di Keio University School of Medicine di Tokyo.

Meskipun mungkin bukti menunjukan bahwa bakteri penghasil asam ampedu ini dapat berkontribusi pada rentang hidup yang lama.

Namun peneliti ini masih belum memiliki data yang menunjukkan hubungan sebab akibat di antara mereka.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler