Peringati Thingyan, Warga Myanmar Malah Turun Demo Hingga Penembakan dan Penangkapan Tak Terhindarkan

15 April 2021, 14:52 WIB
Peringati Thingyan, Warga Myanmar Malah Turun Demo Hingga Penembakan dan Penangkapan Tak Terhindarkan /Reuters/

MEDIA PAKUAN - Hari Thingyan yang diperingati setiap empat sampai lima hari di bulan April oleh warga Myanmar, kini malah diwarnai dengan aksi demo.

Seharusnya penduduk Myanmar memperingati libur akhir tahun itu dengan beberapa ritual, kini mereka justru turun ke jalanan memilih untuk memperjuangkan demokrasi.

Selain warga sipil, tim medis pun ikut terjun di barisan depan demonstrasi. Media berbahasa Burma melaporkan, para pekerja medis ikut turun aksi ke jalanan, beberapa diantara mereka berbaris di garis terdepan melawan kudeta di kota terbesar kedua, Mandalay.

Baca Juga: Tak Pandang Bulu, Begini Tragisnya Para Pekerja Medis yang Jadi Korban Kebrutalan Junta Militer

Namun seperti biasanya, penembakan dan penangkapan tidak bisa dihindarkan. Pasukan keamanan Myanmar tidak mengenal ampun dan terus menembaki para protes anti kudeta ini, termasuk pekerja medis di Mandalay, pada Kamis, 15 April 2021.

Para pengunjuk rasa anti kudeta Myanmar terus melakukan kampanye melawan militer bahkan pada pekan Tahun Baru tradisional Thingyan ini dengan pawai dan unjuk rasa hingga perlawanan lainnya.

Akan tetapi, Pasukan keamanan Myanmar dengan sigap segera membubarkan para pengunjuk rasa pro-demokrasi itu dengan tembakan.

Beberapa orang mengalami luka, dan penangkapan pun dilakukan untuk meredam kekacauan.

Baca Juga: Sidang Perdana Kasus Benur, Berapa Suap yang Diterima Edhy Prabowo? Begini Dakwaannya

Sementara itu, BBC dan media berita lainnya tidak memiliki informasi rinci korban atau penangkapan dalam insiden penangkapan itu.

Seorang juru bicara junta tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.

Selain itu, menurut seorang penduduk yang tinggal di lingkungan masjid setempat mengatakan tentara telah tiba di sana dan mulai melepaskan tembakannya, satu orang terluka, kemudian dibawa ke rumah sakit.

"Tidak ada protes di sini. Tentara baru saja datang dan sepertinya sedang mencari seseorang," kata warga yang menolak disebutkan namanya itu melalui telepon, media setempat melaporkan.

Baca Juga: Habiskan Dana Rp18 Triliun, Ini 3 Perusahaan Besar yang Terlibat dalam Proyek Silicon Valley Indonesia

Hingga kini, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), setidaknya 715 pengunjuk rasa telah tewas oleh pasukan keamanan Myanmar sejak 1 Februari, di mana sebagai awal kudeta pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan kericuhan terjadi. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler