Aksi Kudeta Myanmar Semakin Memanas, Korban Tewas Bertambah, Junta Buru Para Kritikus

4 April 2021, 08:44 WIB
Kondisi dalam negeri Myanmar memanas usai pihak militer mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 20 kritikus. /Reuters



MEDIA PAKUAN - Menurut media pasukan keamanan kembali menembaki para protes anti kudeta di Myanmar pada Sabtu.

Hal tersebut ketika militer meningkatkan upayanya untuk membungkam para pembeda pendapat terkait dengan surat perintah penangkapan untuk 20 kritikus dengan yang lainnya.

Dari kejadian tersebut setidaknya para protes Myanmar menjadi sasaran polisi sehingga menewaskan lima orang.

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan selama kudeta Myanmar telah menewaskan 550 orang, 46 di antaranya anak-anak.

Baca Juga: Jangan Gelisah! BLT UMKM Akan Cair Namun KTP dan NIK Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id Cek Inilah Penyebabnya

Baca Juga: Token Listrik Gratis 2021 Berlanjut April, Pemerintah Salurkan dengan Besaran yang Berbeda untuk Pelanggan

Sebelumnya Para pemimpin Barat mengutuk kudeta oleh militer Myanmar terhadap pemerintah yang terpilih secara demokratis Aung San Suu Kyi.

Bukan saja dari pihak luar Pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi mendapat dukungan dan simpatisan dari rakyat sehingga ikut mengecam atas kudeta militer yang dilakukan Jenderal Min Aung Hlaing.

Gejolak semakin memanas pasca militer Myanmar melancarkan kudeta dan menahan Aung San Suu Kyi.

Puluhan ribu orang berunjuk rasa turun ke jalan di Kota -kota Myanmar menuntut Aung San Suu Kyi dibebaskan, Minggu,7 Februari 2021.

Baca Juga: Ingin Tahu 8 Smartphone Realme Dengan Kualitas Kamera Terbaik, Cek Inilah Spesifikasinya

Baca Juga: Junta Myanmar Mematikan, Korban Tewas Telah Lampaui 550 Jiwa Sejak Kudeta

Unjuk rasa dilakukan saat militer Myanmar memerintah untuk Memblokir media sosial, Facebook Twitter sampai Instagram.

Terkait kudeta Myanmar ini bukan pertama kalinya kudeta yang dilakukan militer di Myanmar, yang juga dikenal sebagai Burma.

Untuk kali ini para pengunjuk rasa terus dilakukan oleh para aktivis hampir setiap hari untuk menyuarakan penentangan terhadap kudeta yang dilakukan para militer.

Menurut layanan berita Myanmar, pasukan keamanan di pusat kota Monywa menembaki kerumunan sehingga menewaskan empat orang dan melukai beberapa lainnya.

"Mereka mulai menembak tanpa henti dengan granat setrum dan peluru tajam," kata pengunjuk rasa di Monywa yang dikutip Media Pakuan dari Reuters.

Selanjutnya “Orang-orang mundur dan dengan cepat memasang ... penghalang, tetapi peluru mengenai seseorang di depan saya di kepala. Dia mati di tempat. " sambung dia *** 

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler