Libya Terpecah, Sekjen PBB Antonio Guterres: Tinggalkan Libya Sendirian!'

29 Januari 2021, 10:13 WIB
Peperang di Libya postingan Sahabat Edragon /facebook/

MEDIA PAKUAN - Seruan untuk "meninggalkan Libya Sendirian" dilakukan oleh Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada ribuan pejuang asing dan tentara bayaran, Kamis

Pada tahun 2014, Libya terpecah menjadi dua bagian, antara Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di ibu kota Tripoli, dan Tentara Nasional Libya (LNA) yang berbasis di timur Khalifa Haftar.

Pada bulan Oktober, Pemerintah saingan menyetujui untuk gencatan senjata, namun mereka belum mundur.

Baca Juga: Proses Vaksinasi Kabupaten Sukabumi Hari ini, Bupati Jadi yang Pertama

LNA Haftar didukung oleh Mesir, Rusia dan Uni Emirat Arab, sedangkan pemerintah didukung oleh Turki.

Gutters mengatakan pada wartawan bahwa, "gencatan senjata masih berlaku," Kamis.

Dia menyarankan pasukan asing untuk berpindah sementara ke daerah Benghazi dan ke Tripoli.

Baca Juga: Buruan Cek eform.bri.co.id Sebelum Ketinggalan! BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta Jadi Cair di 2021

"Sangat penting bahwa semua pasukan asing dan semua tentara bayaran asing pindah dulu ke Benghazi dan ke Tripoli dan, dari sana, mundur dan meninggalkan Libya sendirian, karena Libya telah membuktikan bahwa, dibiarkan sendiri, mereka mampu mengatasi masalah mereka," kata Gutters.

Awal kekacauan Libya pada tahun 2011, ketika penggulingan pemimpin Muammar Gaddafi yang didukung NATO.

Sementara itu, agar semua aktor Libya dan internasional menghormati perjanjian embargo senjata dan gencatan senjata, Dewan Keamanan yang beranggota 15 membahas keadaan dan mengeluarkan pernyataan, Kamis.

Baca Juga: Hari Ini Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Dijadwalkan Terima Vaksin Covid 19

Pernyataan Dewan Keamanan tersebut adalah, Seruan kepada semua pejuang asing dan tentara bayaran untuk meniggalkan Libya, "tanpa penundaan lebih lanjut."

"Kami menyerukan kepada semua pihak eksternal, termasuk Rusia, Turki, dan UEA, untuk menghormati kedaulatan Libya dan segera menghentikan semua intervensi militer di Libya," kata Penjabat Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Richard Mills kepada dewan.

"Kami menyerukan kepada Turki dan Rusia untuk segera memulai penarikan pasukan mereka dari negara itu dan pemindahan tentara bayaran asing dan proxy militer yang telah mereka rekrut, biayai, sebarkan, dan dukung di Libya," Lanjutnya.***

Sumber: Ruters

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler