MEDIAN PAKUAN- Bakso Mie Lamosir tidak jauh berbeda dengan mie bakso yang dijajakan pedagang bakso lainnya, di Kota Sukabumi.
Hanya saja, membeli bakso di Jalan Pajagalan Dalam, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong sekaligus ikut beramal.
Usai makan bakso, pedagang di Jalan Pajagalan Dalam, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong itu, berikrar ijab kabul kepada pembelinya.
Baca Juga: Menu Harian Sehat dan Nikmat
Kelebihan uang membeli bakso kepada pedagang diakadkan akan disisihkan untuk anak yatim piatu.
"Kami berjualan untuk mencari barokah dari Allah semata,"kata Pemilik Usaha Baso Lamosir, Nyomplong, Mochamad Soleh.
Selain menyisihkan untuk anak yatim piatu, kata Mochamad Soleh, warga yang tidak memiliki uang. Tapi ingin mencicipi merasakan makan bakso bisa dilayani sepuasnya.
" Tidak menjadi masalah, kalau uang tidak cukup. Makan bakso disini tetap dilayani," katanya.
Perbedaan lainnya, kata Mochamad Soleh, selain cita rasa. Baso yang dijual persis di depan Sekolah Yayasan Mishbahul Aulad itu, hampir seluruh 75 persen daging punggung sapi.
" Perbedaan, bakso lebih empuk dan kenyal. Setiap mangkoknya, hanya Rp. 10.000 saja, "katanya.
Hal tersebut dibenarkan salah seorang pembeli, Lina. Dia mengatakan baso Lamosir berbeda.
" Selain lebih gurih, juga baksonya lebih empuk, "katanya. ***