Network
MEDIA PAKUAN- Hanbok yang merupakan pakaian tradisional Korea Selatan ini menjadi pusat perhatian para warganet.
Perhatian pada acara Korean Carft and Design Foundation (KCDF) di jakarta yang menampakkan kesan klasik pada busana itu sendiri.
Hanbok yang dikenakan model ini menampilkan berbagai gaya hanbok yang mencakup tradisional dan modern.
22 hanbok yang ditampilkan 10 hanbok tradisional yang menceritakan sisi dari warisan Korea, dan 12 hanbok modern yang memiliki kesan cerah.
KCDF tampilkan hanbok produk, terinspirasi dari pakaian dari Kerajaan Goryeo (918-1392) dan Kerajaan Joseon (1392-1910), mulai dari pakaian sehari-hari hingga jubah upacara.
Model lokal Indonesia mengenakan pakaian Korea, menekankan pentingnya pertukaran budaya antara kedua negara.
Penampilan modern menampilkan bagaimana desainer kontemporer mengadaptasi pakaian tradisional untuk dunia saat ini, menawarkan desain hanbok yang elegan dan avant-garde.
Pertunjukan tersebut merupakan bagian dari "Hanbok Wave", sebuah proyek oleh KCDF yang mempromosikan perusahaan hanbok skala kecil dan menengah di seluruh dunia.
Selain itu sebagai promosi perusahaan-perusahaan tersebut berkesempatan untuk menampilkan kreasi mereka selama peragaan busana.
Sebelumnya, acara fesyen juga digelar di Milan, dan Italia, pada bulan April, bertepatan dengan Pekan Desain kota tersebut.
Presiden KCDF Jang Dong-kwang mencatat bahwa peragaan busana ini berfungsi sebagai jembatan kerjasama budaya yang beragam antara Korea dan Indonesia.
“Tujuan kami adalah memperluas pertukaran budaya dalam skala global dengan menciptakan serangkaian konten terkait hanbok, memanfaatkan sinergi antara konten hanbok dan hallyu,” tambah Jang.
Melalui kompetisi Hanbok Wave 2023, KCDF memilih enam UKM.
pemenang desain akan diumumkan pada akhir tahun ini dalam sebuah pemotretan yang menampilkan penyanyi dan aktris Suzy.***
