Mengenang Tragedi Berdarah Pemberontakan PKI di Madiun

- 18 September 2020, 11:25 WIB
TNI sedang mengintograsi simpatisan PKI yang memberontak di Madiun
TNI sedang mengintograsi simpatisan PKI yang memberontak di Madiun /Gahetna

MEDIA PAKUAN-Pemberontakan PKI 1948 atau yang juga disebut Peristiwa Madiun adalah pemberontakan komunis yang terjadi pada 18 September 1948.

Pemberontakan ini dilakukan oleh Front Demokrasi Rakyat yang terdiri atas Partai Komunis Indonesia, Partai Sosialis Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Pemuda Rakyat dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia.

Pemberontakan ini diawali dengan jatuhnya kabinet RI yang pada waktu itu dipimpin oleh Amir Sjarifuddin karena kabinetnya tidak mendapat dukungan lagi sejak disepakatinya Perjanjian Renville.

Baca Juga: Momo Mengaku Hidupnya Lebih Bahagia Saat Tidak Lagi Menjadi Vokalis Band Geisha

Lalu dibentuklah kabinet baru dengan Mohammad Hatta sebagai perdana menteri, namun Amir beserta kelompok-kelompok sayap kiri lainnya tidak setuju dengan pergantian kabinet tersebut.

Dalam sidang Politbiro PKI pada tanggal 13-14 Agustus 1948, Musso seorang tokoh komunis Indonesia yang lama tinggal di Uni Soviet (sekarang Rusia) ini menjelaskan tentang “pekerjaan dan kesalahan partai dalam dasar organisasi dan politik” dan menawarkan gagasan yang disebutnya “Jalan Baru untuk Republik Indonesia”.

Musso menghendaki satu partai kelas buruh dengan memakai nama yang bersejarah yakni PKI. Untuk itu harus dilakukan fusi tiga partai yang beraliran Marxsisme-Leninisme.

Adapun tiga partai itu yakni PKI ilegal, Partai Buruh Indonesia (PBI) dan Partai Sosialis Indonesia (PSI).

Baca Juga: Fantastis, Jadi Cadangan Gareth Bale Tetap Digaji Rp252 Juta per Menit

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Berbagai sumber wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x