Granat Hingga Mortir Ditemukan di Air Terjun Cipatala Jampang Tengah

- 22 Juli 2020, 17:50 WIB
Curugf Cipatala yang berada di Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. (MEDIAPAKUAN/A. Rohman)
Curugf Cipatala yang berada di Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. (MEDIAPAKUAN/A. Rohman) /

Berjarak sekitar 25 kilometer dari Kota Sukabumi, objek wisata yang masih perawan dan tersembunyi ini mempunyai sejarah tentang bagaimana sengitnya perjuangan warga Pajampangan untuk mengusir penjajah Belanda dari Kabupaten Sukabumi.

Objek wisata ini merupakan air terjun atau Curug Cipatala yang berada di kawasan perusahan perkebunan swasta Desa Penumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.

Tidak hanya keindahannya saja, tetapi curug ini makna akan sejarah pertempuran pejuang Indonesia dengan tentara zionis Belanda.

Ini dibuktikan dengan keberadaan bunker tua yang berada di sekitar air terjun yang memiliki ketinggian mencapai 20 meter dengan kedalaman dasar kubangan delapan meter.

Keberadaan bunker berada di balik air terjun untuk mencapai bungker tersebut, harus menelusuri goa sepanjang 200 meter. Suasana mistis pun sangat erat dirasakan, karena selama menyusuri goa itu selain disajikan fenomena alam juga seperti hanyut terbawa ke zaman masa penjajahan.

Seperti diceritakan Suhendri (44) yang merupakan pegawai perkebunan, air terjun dan bunker ini sudah ada sejak zaman Belanda. Tempat sejak zaman penjajahan sudah menjadi tempat wisata para pejabat tentara dan kerajaan Belanda yang diperkuat keberadaan gudang pabrik perkebunan peninggalan Belanda yang tidak jauh dari lokasi air terjun Cipatala yang kini beralih fungsi menjadi kantor perkebunan.

Adapun keberadaan bunker ini dibuat oleh warga Desa Panumbangan sebagai saluran pembangkit listrik tenaga air, sementara goanya merupakan bikinan orang atau bukan alami. 

Sama halnya, Dedin (39) warga sekitar mengaku keberadaan bunker ini memang sudah ada sejak zaman penjajahan sesuai apa yang diceritakan oleh kakeknya yang dulunya merupakan  pekerja perkebunan di bawah kepemimpinan meneer Belanda.  

Ia pun mengulas masa lalunya, saat masih anak-anak kawasan air terjun Cipatala merupakan tempat bermainnya bersama rekan-rekannya. Pada masa itu, dirinya sering menemukan benda berbahaya sisa semasa perang seperti granat hingga mortir aktif dan jenis senjata lainnya.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah