MEDIA PAKUAN - Marketing adalah cikal bakal sebuah bisnis dan suka tidak suka, seorang wirausahawan harus bisa menguasai keterampilan marketing dengan baik.
Salah satu teknik marketing yang masih digunakan hingga saat ini adalah penggunaan kata-kata ajaib dalam pemasaran.
Kata-kata ajaib dalam marketing sebenarnya dapat mempengaruhi minat beli seseorang. Nah, berikut ini kumpulan beberapa kata ajaib dalam pemasaran yang dapat memikat hati orang.
1. Garansi
Garansi merupakan bentuk layanan yang dapat membuat pembeli merasa lebih aman terhadap risiko sehingga mereka tidak perlu berpikir terlalu lama untuk membeli sebuah barang. Saat ini banyak penjual alat elektronik yang memberikan garansi toko meskipun hanya beberapa hari untuk meningkatkan kepercayaan pembeli.
2. Include
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Gagal Mengikuti Turnamen Piala AFF U-23, Inilah Beberapa Penyebabnya
Kata-kata include membuat produk atau jasa yang kamu tawarkan menjadi lebih menarik calon pelanggan karena informasi terlihat lebih jelas.
3. New
Pasti kamu pernah menemukan beberapa produk yang terlihat hampir sama seperti produk sebelumnya dijual dengan kata-kata terbaru atau new. Meskipun terlihat sepele, ternyata kalimat ini bisa membuat calon pelanggan penasaran tentang produk terbaru yang dijual. Kalau pada produk kuliner, biasanya banyak penjual yang mengeluarkan jurus jitu seperti “resep terbaru” atau “resep revisi”.
4. Sobat atau Anda
Penggunaan kata sobat atau Anda dapat membuat kalimat marketing terasa lebih friendly dan interaktif. Dengan begitu, pembaca yang membeli merasa sedang berinteraksi dengan penjual.
Pemilihan kata panggilan harus disesuaikan dengan segmentasi pasar yang dituju. Misalnya, segmentasi kamu orang umum yang berumur lebih dari 30 tahun, biasanya kata panggilan yang lebih efektif adalah Anda. Sementara, untuk segmentasi konsumen anak muda lebih efektif menggunakan kata kamu atau sobat.
5. Bonus
Siapa yang tidak suka bonus? Meskipun bonus terlihat biasa saja, hal tersebut boleh diakui dapat memikat hati pelanggan. Misalnya, beli dua deterjen bonus mangkok, padahal bonusnya sederhana tapi justru mampu membuat pembeli tertarik membeli deterjen sekaligus dua.***