Network
MEDIA PAKUAN - Setelah banyak menimbulkan kontroversi, drama Korea Snowdrop akhirnya menunjukkan tanda-tanda kepastian penayangan.
Drama yang dibintangi Jisoo dan Jung Hae In ini kemungkinan besar akan segera tayang seiring dengan penolakan petisi oleh Blue House (Istana Kepresidenan Korea Selatan) yang kabarnya telah ditandatangani 220 ribu orang.
Sebelumnya drama Snowdrop mendapat banyak kecaman dan penentangan tayang dari warga Korea Selatan dengan alasan distorsi sejarah alias mengubah sejarah.
Baca Juga: SM Entertainment Disebut Gila Pasca Luncurkan Video aespa, Tanggapan Netizen Tidak Terduga!
Publik menuduh bahwa alur cerita itu mengejek sejarah Korea Selatan pada tahun 1980-an, padahal saat itu banyak korban jiwa dari para mahasiswa yang berdemo dengan organisasi pemerintahan.
Warga Korea Selatan seakan takut sosok baik dan buruk di masa lalu justru diubah di dalam drama "Snowdrop".
Terkait ini, akhirnya Blue House pun memberikan tanggapan resmi. Blue House menyatakan pemerintah tidak bisa sembarangan mengintervensi karya seni termasuk siaran drama TV karena adanya hukum mengenai kebebasan berkarya.
Baca Juga: Gaya Makeup yang Bikin Jisoo BLACKPINK Dipuji Cantik, Hanya Cocok Pakai Satu Riasan?
Namun ada asosiasi penyiaran yang memang bertugas untuk menertibkan siaran TV yang menyebabkan kontroversi besar termasuk juga penyimpangan sejarah.
Blue House telah menghentikan penayangan "Joseon Exorcist" karena telah terbukti menyimpang dari sejarah. Sementara untuk "Snowdrop", mereka tetap melanjutkan produksi karena pihak JTBC telah menyatakan sinopsis "Snowdrop" yang beredar tidak sepenuhnya benar.
Baca Juga: Jawaban Jungkook BTS Saat Ditanya Paling Menyukai Anggota Mana, Bikin Terharu Tapi Ngakak!
Begini tanggapan Blue House:
"Pada tanggal 26 Maret, setelah mempertimbangkan parahnya distorsi sejarah di Joseon Exorcist, diputuskan untuk menghentikan pertunjukan. Untuk Snowdrop, stasiun penyiaran yang berencana menayangkan itu mengklaim bahwa kontroversi tersebut disebabkan oleh sinopsis yang tidak lengkap dan perkenalan karakter yang dirilis sebagian, sehingga menghasilkan informasi yang sepihak. Ini bukanlah drama yang meremehkan Gerakan Demokratik atau meromantisasi mata-mata. Drama ini sedang dalam produksi.
Dalam klausul ke-4 dalam undang-undang penyiaran, kemerdekaan dan kebebasan dijamin dan karena undang-undang tersebut, regulasi atau campur tangan non-hukum tidak diperbolehkan. Secara khusus, karena karya kreatif bebas untuk mengejar ekspresi individualistik mereka sendiri, itu adalah sesuatu yang perlu didekati dengan hati-hati. Pemerintah menghormati pilihan bebas dan pengendalian diri yang akan dilakukan dengan kepekaan pencipta, produsen, dan konsumen terhadap konten yang menggugah publik."
- Blue House
Baca Juga: Ahn Jae Hyun Ungkap Perasaan Pasca Bercerai dengan Goo Hye Sun: Waktu yang Sulit!
Di samping itu, Blue House menekankan bahwa jika kasus dalam drama tersebut mengalami distorsi sejarah yang parah setelah ditayangkan, itu akan ditangani sebagaimana mestinya. ***
