Acara Radio Kolombia Tuduh BTS Beli Popularitas dengan Uang Hingga Sebut Mereka Orang China

17 Juli 2021, 12:32 WIB
Acara Radio Kolombia Tuduh BTS Beli Popularitas dengan Uang Hingga Sebut Mereka Artis China /

MEDIA PAKUAN - Acara radio asal Negara Kolombia bernama "La Mega" langsung menjadi sasaran kecaman pasca menuduh BTS membeli popularitas dengan uang.

Mereka mengklaim boygroup asal Korea Selatan itu memiliki sponsor sebagai bentuk ejekan terhadap reputasi BTS.

Dalam siaran terbarunya, mereka pun memberikan komentar rasis dengan menyebut BTS sebagai orang China.

Baca Juga: Punya Badan Kekar, Jungkook BTS Lakukan Push Up Hingga 240 Kali dalam Sehari?

Seorang ARMY Korea dengan akun Tiwtter @liryonni merinci seluruh kontroversi yang dibuat "La Mega" kepada BTS dari awal hingga akhir.

Pembawa acara La Mega awalnya mengomentari kesuksesan global BTS sebelum memutar lagu terbaru grup tersebut, “Permission To Dance” di acara radio mereka.

Alih-alih mengakui kesuksesan dan talenta BTS, pembawa acara La Mega justru menyebut uang sebagai alasan popularitas besar boy grup tersebut, sambil menyebut anggota Korea sebagai "China".

Baca Juga: Ungkap Vicky Prasetyo Sebagai Suami Siaga, Kalina Ocktaranny Malah Jadi Sasaran Empuk Netizen

"Anak-anak Cina ini terlalu cepat. Mereka hanya sampai di sini karena uang. Dengan [uang], mereka dapat menempati peringkat tinggi di tangga musik ini. Mereka hanya mencapai Grammy dan upacara penghargaan penting lainnya karena uang. Mereka pasti punya sponsor. Mereka bahkan belum memenangkan penghargaan apa pun. Lagu mereka hanya dibuat karena kedutaan Korea mungkin memintanya. Kami tidak harus menyukainya hanya karena itu lagu BTS." katanya.

Setelah siaran tersebut ditayangkan, ARMY Kolombia memanggil pembawa acara La Mega atas komentar bermasalah mereka dan segera meminta mereka untuk meminta maaf kepada BTS.

Baca Juga: Makan Sembarangan, Member BTS Alami Sakit Perut Berjamaah

Namun lagi-lagi, permintaan maaf La Mega malah menimbulkan masalah yang berlanjut.

Mereka menyatakan, "jika sulit bagi [ARMY] untuk menerima ekspresi kami, yang mungkin mereka yakini agresif, maka saya yakin kami harus meminta maaf untuk itu."

Mereka lalu melanjutkan permintaan maafnya dengan memainkan Lagu Kebangsaan Korea Selatan, Aegukga, sambil menertawakan dan mengejek situasi.

Baca Juga: Dipancing ARMY, RM BTS Keluarkan Umpatan untuk Covid-19

"Kami akan meminta maaf dalam bahasa K-Pop. Ini adalah permintaan maaf resmi Korea kami. (Memainkan 'Aegukga')"

Ejekan rasis mereka tidak berakhir di situ saja, karena pembawa acara menyertakan iklan empanada Korea acak yang tidak terkait, yang mereka tertawakan sepanjang durasi iklan.

Pembawa acara juga mengenakan wig untuk mengikuti permintaan maaf bertema Asia mereka, saat mereka menindaklanjuti iklan empanada dengan lagu tema Dragonball Z.

Baca Juga: Tata Cara Pemotongan Hewan Kurban Saat Idul Adha, Agar Tidak Bau Darah

Dragonball Z adalah serial televisi anime Jepang yang tetap populer sejak dirilis pada tahun 1989. Masalah tersebut tidak muncul dari Dragonball Z itu sendiri, melainkan fakta bahwa tim produksi La Mega memasukkan contoh rasisme lainnya dengan memainkan tema lagu dari serial animasi Jepang sambil meminta maaf kepada BTS, yang adalah orang Korea.

Host acara radio La Mega

Lebih buruk lagi, pembawa acara pria La Mega, Shirry, terlihat mengenakan t-shirt dengan simbol Matahari Terbit di atasnya.

Baca Juga: Media Korea Tutup Mata, Lagu BTS Permission to Dance Justru Dipuji Habis Amerika Hingga Inggris

Bagi orang Korea Selatan, simbol Matahari Terbit dikaitkan dengan kejahatan perang dan penindasan yang mengerikan yang dihadapi negara tersebut saat mereka berada di bawah pemerintahan Jepang dari tahun 1910-1945. Banyak politisi Korea, sampai hari ini, membandingkan simbol ini dengan swastika Nazi.

Karena kontroversi yang terus bertambah besar, La Mega belum benar-benar meminta maaf atas tindakan mereka. Dengan demikian, fanclub BTS Kolombia, BTS DREAM LAB COLOMBIA pun merilis permintaan resmi yang meminta permintaan maaf resmi dari La Mega dan tim produksi radio. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Koreaboo

Tags

Terkini

Terpopuler