Jangan Percaya! Mitos-Mitos Seputar 1 Muharram: Antara Tradisi dan Fakta, Benarkah Dilarang Acara Pernikahan?

- 29 Juni 2024, 19:50 WIB
Tradisi Festival Mesusi saat Rakanan dusun Giyanti dilaksanakan pada Jumat Kliwon setelah tanggal 1 Muharram (1 Sura), 28 Juli 2023.
Tradisi Festival Mesusi saat Rakanan dusun Giyanti dilaksanakan pada Jumat Kliwon setelah tanggal 1 Muharram (1 Sura), 28 Juli 2023. /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah

MEDIA PAKUAN - 1 Muharram, menandai awal Tahun Baru Islam, merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia.

Di balik perayaan dan refleksi diri, 1 Muharram tak lepas dari cerita rakyat dan mitos yang berkembang dari generasi ke generasi.

Mitos-mitos yang Beredar:

Baca Juga: Diklaim Daun Pecah Beling Mampu Melancarkan Kencing, Teryata Ini Faktanya: Waspada Belum Terbukti!

1. Larangan Berenang
Konon, 1 Muharram merupakan hari di mana roh-roh jahat berkeliaran di laut dan sungai. Oleh karena itu, berenang di hari ini dianggap berbahaya dan dapat membawa kesialan.

2, Larangan Berkendaraan
Mitos ini menyebutkan bahwa roh-roh jahat juga bergentayangan di jalanan pada 1 Muharram. Berkendara di hari ini diyakini dapat mengundang kecelakaan dan kejadian buruk.

Baca Juga: Tahukah Anda, Calon Wakil Bupati Sukabumi Dampingi Asjap: Tebak Siapa Saja, Yuk Simak!

3. Larangan Membuka Usaha
Konon, membuka usaha baru pada 1 Muharram akan membawa kesialan dan kegagalan. Peluang usaha diyakini akan seret dan tidak mendatangkan keuntungan.

4. Larangan Bercermin
Mitos ini menyebutkan bahwa bercermin pada 1 Muharram dapat melihat wajah diri di masa depan yang tua dan renta. Hal ini diyakini membawa kesialan dan kesedihan.

5. Larangan Mengadakan Pernikahan
Konon, pernikahan yang diadakan pada 1 Muharram akan diwarnai kesedihan dan perselisihan dalam rumah tangga.

Baca Juga: Gerilya! Jelang Pilkada Asep Japar dan Partai Golkar Konsolidasi di Dapil IV: PK Kecamatan dan Desa Hadir

Fakta dan Penjelasan
Mitos-mitos tersebut tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam. Tidak ada dalil Al-Qur'an atau hadis Nabi Muhammad SAW yang mendukung mitos-mitos tersebut.
Mitos-mitos tersebut kemungkinan besar berasal dari cerita rakyat dan tradisi turun-temurun.


Cerita-cerita ini mungkin bertujuan untuk menghibur, memberikan kehati-hatian, atau menjaga kelestarian alam.
Penting untuk menyikapi mitos-mitos tersebut dengan bijak dan tidak mudah mempercayainya.

Baca Juga: Sangat Mencengangkan!Transaksi Terbesar Judi Online di Kabupaten-Kota, Ini Datanya

Umat Islam hendaknya berpegang teguh pada ajaran Islam dan tidak terpengaruh oleh mitos-mitos yang tidak berdasar.***

 

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah