Network
MEDIA PAKUAN - Setiap tahun, umat muslim di seluruh dunia memasuki bulan Dzulhijjah dengan penuh kegembiraan dan kesadaran akan kedekatan mereka dengan Allah SWT.
Bulan ini tidak hanya menjadi waktu yang istimewa karena Idul Adha, tetapi juga karena terdapat beberapa anjuran dan larangan yang diyakini oleh sebagian umat muslim, salah satunya adalah mengenai memotong kuku dan rambut.
Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Barangsiapa di antara kalian yang berkeinginan untuk berkurban, maka hendaknya dia tidak memotong kuku dan rambutnya sampai dia berkurban."
Baca Juga: Mobil atau Motor Seharga Rp6 Ribu Saja di Flash Sale Mami Louisse di Shopee Live Lebih dari 60 Jam
Baca Juga: Gaji Megawati di Red Sparks Makin Meroket, Begini Penampilan Terbaru Megawati
Hadis ini sering dijadikan dasar oleh beberapa orang untuk tidak memotong kuku dan rambut sejak awal bulan Dzulhijjah, terutama bagi mereka yang berniat untuk berkurban.
Sebagian ulama dan masyarakat yang mengikuti perspektif tradisional percaya bahwa hadis tersebut bersifat mutlak dan mengikat.
Sehingga memotong kuku dan rambut selama periode tersebut dianggap tidak diperbolehkan.
Mereka berpendapat bahwa larangan ini bertujuan untuk menguatkan niat dan kesadaran akan berkurban, serta menyerupai keadaan orang yang sedang ihram saat menjalankan ibadah haji.
