Samguk Sagi dan Samguk Yusa Tiga Kerajaan Korea Bangkit Lagi di Museum

- 22 Juli 2020, 12:54 WIB
Tur virtual ke Korea Selatan dari Blibli.com, Sabtu 13 Juni 2020.
Tur virtual ke Korea Selatan dari Blibli.com, Sabtu 13 Juni 2020. /ANTARA/

 

MEDIA PAKUAN-"Samguk sagi" (Sejarah Tiga Kerajaan) dan "Samguk yusa" (Memorabilia of the Three Kingdoms), dua buku paling penting tentang sejarah kuno Korea.

Baca Juga: Risiko Pelindung Wajah bagi Anak Terutama Bayi

"Samguk sagi," yang disusun oleh Kim Bu-sik pada tahun 1145 selama Kerajaan Goryeo (918-1392), adalah dokumen sejarah resmi tertua yang masih ada di Korea, dan "Samguk yusa," yang disusun oleh biksu Buddha Iryeon selama abad ke-13, adalah satu lagi koleksi catatan sejarah periode Tiga Kerajaan (57 SM hingga 668 M) dan berfokus terutama pada legenda dan cerita rakyat.

Baca Juga: Cegah Pencurian PIN ATM Tekan Tombol Cancel Dua Kali

Buku-buku ini dipamerkan di National Museum of Korea (NMK), yang dibuka kembali selama 55 hari karena COVID-19 pada hari Rabu dengan mengambil tema pameran "The New National Treasures of Korea 2017-2019".

Baca Juga: Risiko Pelindung Wajah bagi Anak Terutama Bayi

Pameran ini menampilkan beberapa properti budaya paling terkenal di negara itu seperti "Genteng dengan Desain Wajah Manusia" dari era Silla dan pelukis Joseon, Shin Yun-bok, "Potret Kecantikan Shin Yun-bok," yang menginspirasi pada serial Drama di tahun 2008

Baca Juga: Kasus Penyebab Tewasnya Editor Metro TV Semakin Terang Benderang

"Painter of the Wind." yang diselenggarakan oleh museum dan Administrasi Warisan Budaya, Pameran ini
merupakam ajang pemaran yang terbesar di negara Korea.

"Museum ini akhirnya dibuka kembali setelah terjadinya penutupan akibat wabah virus Corona ,yang sempat tertunda dua kali.

Baca Juga: China Tegaskan Dukung Pembentukan Negara Palestina Merdeka

'Kami berharap ini akan memberikan kesenangan budaya untuk warga masyarakat yang merasa tertekan oleh pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, "kata Administrator Warisan Budaya Chung Jae-suk.

Baca Juga: Video Viral Bayi Tertidur Selama 10 Bulan Terus Menuai Viewer

Pada tahun-tahun awal Joseon, raja tidak diizinkan membaca catatan sejarah karena hanya tersedia untuk sejarawan. Kemudian, edisi suplemen khusus yang meringkas kehidupan raja-raja sebelumnya ditambahkan untuk bacaan raja dan edisi sutra biru yang tertutup ada di depan umum untuk pertama kalinya.
Catatan sejarah ditampilkan dengan tabel media untuk membantu memahami proses pembuatan artefak, di mana draf pertama digosok untuk menghapus materi sensitif. "Gisa gyecheop" (Album Lukisan Pengumpulan Orang Tua) adalah Harta Karun Nasional No. 324 dan menggambarkan acara kerajaan dan perjamuan.***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x