Bahaya Virus! Himbau Jangan Menyimpan Daging Kurban Dalam Kemasan Besek: Gunakan Plastik Organik

- 9 Juli 2022, 17:23 WIB
Jelang Idul Adha Waspadai Bahaya Daging Bakar , Begini Menurut Pakar Gizi
Jelang Idul Adha Waspadai Bahaya Daging Bakar , Begini Menurut Pakar Gizi /Foto via Antara/

MEDIA PAKUAN - Kemasan besek merupakan kerajinan warga Indonesia yang terbuat dari bambu yang sudah dianyam.

Kemasan ini sejenis wadah tumbu atau wakul bentuknya kecil serta memiliki tutup.

Saat menjelang Idul Adha, biasanya besek sangat dibutuhkan untuk membungkus daging hasil kurban.
 
Baca Juga: Daging Sapi Kurban Empuk! Ini Resep Bumbu Asem: Makanan Khas Lebaran Dikonsumsi Sekeluarga

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa besek memiliki bahayanya tersendiri.

Kepala Bidang Keamanan Pangan di Dinas Ketahanan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Ermariah, menyatakan untuk berhati-hati kepada masyarakat terkait penggunaan kemasan besek untuk daging kurban.
 
Baca Juga: Resep Khas Idul Adha, Bumbu Asem Daging Sapi Kurban: Disantap Bersama Keluarga Dirumah

Ermariah meminta kepada masyarakat untuk menggunakan plastik organik atau pun plastik bening saja sebagai kemasan daging nanti.

"Penggunaan kemasan besek akan membuat darah atau cairan dari daging itu menetes sepanjang perjalanan," ungkap Ermariah.

Jika darah itu mengandung virus, maka akan rentan menjangkiti hewan ternak lainnya.
 
Baca Juga: Inilah 5 Doa Serta Ucapan Selamat di Hari Raya Idul Adha Versi Indonesia dan Arab Cocok Dikirim ke Medsos

Ermariah menghimbau agar masyarakat menyimpan daging kurban dan jeroan pada wadah yang terpisah.

Hal itu sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114/Permentan/­PD.410/9/2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban.

Ermariah juga menghimbau kepada masyarakat, jika memasak jeroan atau daging dengan membakar harus hingga 30 menit lamanya.
 
Baca Juga: Jelang Idul Adha Waspadai Bahaya Daging Bakar , Begini Menurut Pakar Gizi

"Dengan begitu, bakteri maupun virus bisa mati. Intinya, daging mesti betul-betul matang, terutama yang dari hewan terindikasi PMK," ucap dia.

"Bakteri dan virus (pada hewan sakit) lebih banyak berada pada jeroan. Makhluk parasit seperti cacing pun berada pada jeroan. Sementara itu, daging cenderung lebih aman dari virus, bakteri, dan parasit," lanjutnya.***




Editor: Ahmad R

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x