MEDIA PAKUAN - Bulan Rajab merupakan bulan yang Allah muliakan, karena keistimewaannya Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda ketika kita melakukan kebaikan di bulan ini.
Banyak orang yang berlomba melakukan kebaikan pada bulan Rajab, salah satu yang umumnya dilakukan adalah berpuasa.
Namun, sebagian orang masih bingung apa hukum berpuasa di bulan Rajab termasuk sunah atau makruh?
Agar kamu tidak bingung lagi, simak penjelasan mengenai hukum berpuasa dibulan Rajab berikut ini menurut empat madzhab.
1. Madzhab Hanafi
المرغوبات من الصيام أنواع أولها صوم المحرم والثاني صوم رجب والثالث صوم شعبان وصوم عاشوراء.
Puasa yang disunnahkan itu bermacam-macam seperti halnya puasa Muharram, puasa Rajab, puasa Sya'ban, dan puasa 'Asyura.
Sumber: Fatawa Al Hindiyyah, jilid 1 halaman 202
2. Madzhab Maliki
يستحب صوم شهر المحرم وهو أول الشهور الحرم ورجب وهو الشهر الفرد عن الأشهر الحرم.
Disunnahkan berpuasa pada bulan Muharram yaitu bulan haram pertama, dan juga bulan Rajab yaitu bulan yang menyendiri dari bulan haram.
Sumber: Mukhtashar Khalil, jilid 2 halaman 241
Baca Juga: Mengenaskan! Banyak Jemaah Umroh yang Diusir Kepolisian dari Depan Ka'bah, Ternyata Ini Masalahanya
3. Madzhab Syafi'i
ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم وهي ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب وأفضلها المحرم.
Dan di antara puasa yang disunnahkan adalah puasa pada bulan-bulan haram yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Dan yang paling utamanya adalah Muharram.
Sumber: Majmu' Syarah Muhadzdzab, jilid 6 halaman 439
4. Madzhab Hanbali
ويكره إفراد رجب بالصوم، قال أحمد بن حنبل: وإن صامه رجل أفطر فيه يوما أو أياما بقدر ما لا يصومه كله، قال أحمد بن حنبل: من كان يصوم السنة صامه وإلا فلا يصومه متواليا يفطر فيه ولا يشبهه برمضان.
Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan berpuasa. Imam Ahmad bin Hanbal berkata: Jika seseorang berpuasa (pada bulan Rajab), maka berbukalah dalam satu hari atau beberapa hari dengan tidak berpuasa penuh seluruhnya (dalam satu bulan). Imam Ahmad bin Hanbal kembali berkata: Orang yang berpuasa satu tahun penuh, maka berpuasalah pula di bulan Rajab. Kalau tidak berpuasa penuh, maka janganlah berpuasa Rajab terus-menerus, ia berbuka di dalamnya dan jangan menyerupakannya dengan bulan Ramadhan.
Sumber: Al Mughni, jilid 3 halaman 53
Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa hampir empat madzhab sepakat atas kesunnahan berpuasa pada bulan Rajab kecuali riwayat yang datang dari madzhab Hanbali agar tidak mengkhususkannya.
Wallahu a'lam, semoga bermanfaat.***