Demi 1500 Real, TKW Asal Sukabumi Rela Kedinginan Melayani Majikan di Gurun Pasir

- 13 Januari 2022, 17:35 WIB
Demi 1500 Real, TKW  Asal Sukabumi Rela Kedinginan Melayani Majikan di Gurun Pasir
Demi 1500 Real, TKW Asal Sukabumi Rela Kedinginan Melayani Majikan di Gurun Pasir /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Menjadi pekerja imigran di negara orang memang bayak suka dan dukanya.

Terlebih bagi pejuang rupiah ini, mereka harus rela melakukan apa yang diperintah majikannya.

Tak sedikit para majikan memerintah pekerja untuk melakukan apa yang mereka tidak sukai.

Namun, apa yang harus dikata. Mereka harus bekerja di bawah perintah majikan sehingga dan juga menuruti keinginan majikan.

Baca Juga: Warga Jadi Bingung, Seragam Satpam Akan Kembali Berubah: Mabes Polri Kaji Ulang Pakaian Persis Polisi

Alasan inilah yang jadi mau melakukannya di karenakan kebutuhan dan perekonomian lah yang membuat mereka terpaksa bekerja keras demi keluarga di kampung.

Hal tersebut seperti yang dialami salah satu TKW yang dimana dirinya harus bekerja di tengah malam di gurun pasir.

TKW mengaku jika bukan karena uang, dirinya tidak akan mau bekerja dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung.

Ini diceritakan oleh mantan TKW asal Gegerbitung Kabupaten sukabumi di, pertama kali dia bekerja dipedesaan wilayah Kuwait.

Baca Juga: Benarkah! 9 Jenis Makanan Direkomendasu Dapat Memperpanjang Umur: Termasuk Tidak Merokok

Saat itu ia baru saja lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), Ia memutuskan untuk bekerja dikarenakan untuk membantu kehidupa keluarganya yang pas-pasan.

Awal mengijakkan kaki di negara tersebut, Susi bekerja jadi PRT di majikan kuawit yang dibilang juga berkehidupan pas-pasan.

Namun, apa daya dia terlanjur memantapkan diri bekerja di negara lain.

“Kita melayani majikan di perumahan majikan di padang pasir demi 1500 real,” kata TKW tersebut.

Baca Juga: Sudah Damai? Larissa Chou Berharap Anaknya Selalu Bahagia saat Main dengan Alvin Faiz dan Henny Rahman

Dia juga mengungkapkan pekerjaannya yakni mencuci peralatan masak majikan bisa di malam hari.

“Kita dingin dingin nyuci di padang pasir, nasib nasib nasib TKW di padang pasir,” keluh TKW.

Tetapi meskipun begitu dia harus tetap semangat dan terus berjuang demi mendapatkan rupiah dan untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya di kampung.

“Tapi kita harus tetap semangat ya, dan pantang menyerah” pungkas TKW tersebut menutup keluhannya.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x