Masyarakat Sambut Bulan Ramadhan dengan Munggahan, Apa Saja Kegiatannya?

4 Maret 2024, 11:55 WIB
Ilustrasi cucurak. 3 tradisi munggahan warga Bogor yang masih terjaga sampai sekarang salah satunya cucurak /Facebook Narsih Primawati

MEDIA PAKUAN - Menjelang Ramadhan Masyarakat meyakini tradisi munggahan bermaksud menggugah semangat menjalani puasa Ramadan, munggah berarti perihal perubahan ke arah yang lebih baik, dari bulan Syakban menuju Ramadan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas iman kita saat sedang berpuasa dalam bulan Ramadan.

Oleh sebab itu, secara filosofi Munggahan dapat diartikan sebagai prosesi penyambutan bulan puasa yang penuh kemuliaan, sehingga umat Muslim akan merasa bahagia dan dinaikkan derajatnya.

Tradisi Munggahan sejak dulu hingga kini masih terlaksana dengan baik dan penuh antusias oleh masyarakat Muslim, khususnya yang berada di tanah Sunda.

Pada beberapa daerah, ada berbagai istilah berbeda dalam menyebut Munggahan. Bagi masyarakat Bandung, Munggahan disebut Papajar.

Baca Juga: Apa sih Tradisi Munggahan? Yuk kita Simak Arti dan Maknanya : Tradisi Jawa Barat?

Papajar juga digunakan untuk menyambut bulan Ramadan yang ada di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, Purwakarta dan daerah sekitarnya. Sementara di Bogor, Munggahan disebut dengan Cucurak.

Munggahan berasal dari kata bahasa Sunda munggah yang artinya naik secara harfiah, atau bermakna naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi.

Munggahan adalah tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan yang dilakukan pada akhir bulan Sya'ban (satu atau dua hari menjelang bulan Ramadhan).

Baca Juga: Segera Kuasai Ilmu Masak Nasi Liwet, Jelang Bulan Ramadhan 2024: Munggahan Teras Nikmat, Yuk Simak Resepnya,

Bentuk pelaksanaannya bervariasi, umumnya berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama (botram), saling bermaafan, dan berdoa bersama. Selain itu, ada pula yang mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam orang tua atau orang saleh, atau mengamalkan sedekah munggah (sedekah pada sehari menjelang bulan puasa)

Munggahan berasal dari Bahasa Sunda unggah yang berarti naik, yang bermakna naik ke bulan yang suci atau tinggi derajatnya.

Tradisi munggahan dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, untuk membersihkan diri dari hal-hal yang buruk selama setahun ke sebelumnya dan agar terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Meski tradisi munggahan di setiap daerah berbeda-beda, tapi memiliki inti yang sama. Tentunya melestarikan tradisi merupakan tanggung jawab dari generasi ke generasi selanjutnya.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler