Wow! Perkawinan Usia Anak di Sukabumi Terindikasi Masih Marak Dilakukan Dibawah Tangan

- 14 Oktober 2020, 17:26 WIB
/

 

MEDIA PAKUAN-Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) mengindikasikan jumlah perkawinan usia anak di Kabupaten Sukabumi relatif masih sangat tinggi.

Kendari mengalami kesulitan untuk melakukan pendataan, tapi kepastian setelah melakukan pemetaan di empat desa di Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Sukaraja.

"Kami kesulitan melakukan penelusuran karena perkawinan usia anak dilakukan dibawa tangan tidak tercatat di kantor KUA maupun Desa setempat," kata  Manajer Proyek Yes I Do Yayasan Plan International Indonesia,  Budi Kurniawan.

Baca Juga: Wanita dengan Alis Tebal Merupakan Ciri-ciri Calon Istri Idaman

Budi Kurniawan mengatakan perkawinan usia anak sama sekali tidak hanya  identik dengan faktor kemiskinan keluarga. Tapi nyata-nyata perkawinan dini terjadi pada masyarakat di semua golongan.

"Termasuk pada masyarakat digolongan atas, menengah hingga kebawah. Jadi tidak ada keterkaitan dengan faktor kemiskinan," katanya.

Setahun ini, kata Budi Kurniawan, melalui program Yes I Do  project, berhasil menggagalkan 32 kasus perkawinan anak dibawah umur. Jumlah kasus ini merupakan 24 persen dari total kasus (168 kasus) kekerasan pada anak yang berhasil dilaporkan ke Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD). 

Baca Juga: 6 Fakta Jungkook Ini Hanya Diketahui Member BTS Lho!

"Dan ini terjadi tidak hanya Kabupaten Lombok Barat dan di Kabupaten Rembang. Tapi nyata-nyata terjadi pula di Kabupaten Sukabumi," katanya.

Budi Kurniawan mengatakan Yes I Do merupakan sebuah proyek Plan Indonesia bersama dengan aliansi Yes I Do  tidak hanya fokus pada pengurangan angka perkawinan usia anak. Tapi melakukan serangkaian upaya pencegahan dan mengedukasi kehamilan remaja,  hingga  sunat perempuan.

Sementara itu Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia menyerukan kepada pemerintah dan semua kelompok masyarakat untuk bersama-sama cegah praktik perkawinan usia anak.

Baca Juga: 6 Momen Panggung yang Paling Tak Terlupakan Bagi Member TWICE Selama 5 Tahun Berkarier

“Kami memilih judul kegiatan ‘Perayaan Pencapaian dan Keberlanjutan Program’, bukan Closing Ceremony sebagai wujud kepemilikan proyek Yes I Do dari para pihak, khususnya para aktor perubahan dari proyek ini. Plan Indonesia sendiri akan melanjutkan kampanye cegah perkawinan usia anak hingga akhir 2021, "katanya. 

Selama ini, kata Dini,  sebanyak 168 kasus kekerasan terhadap anak telah dilaporkan oleh masyarakat kepada KPAD, 78% merupakan kasus perkawinan usia anak, dan 32% nya telah berhasil dicegah. 

Bahkan kata Dini, programnya  berhasil mendorong terciptanya 12 Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD) beranggotakan 302 orang. Menggerakan masyarakat untuk menciptakan iklim yang responsif terhadap kasus kekerasan terhadap anak.

Baca Juga: 6 Momen Panggung yang Paling Tak Terlupakan Bagi Member TWICE Selama 5 Tahun Berkarier

"Hingga meningkatkan kapasitas diri 500 agen perubahan yang terdiri dari anak, kaum muda, dan orang dewasa," katanya.

Selain itu, kata Dini, kini berhasil mengadvokasi pemerintah desa untuk mengalokasikan anggaran desa untuk KPAD. Dari 200 juta rupiah di dua belas desa dampingan. 

" Kamipun berhasil mengedukasi lebih dari tujuh juta orang tentang bahaya perkawinan usia anak melalui berbagai kegiatan kampanye, acara kesenian, artikel, serta film pendek ‘Suara Kirana’, dan masih banyak lagi," katanya. ***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah