Tips Cegah Resiko Konsumsi Daging Kurban Berlebihan, Ternyata Ini? Simak Yuk!

- 13 Juni 2024, 14:25 WIB
 Daging Kurban Idul Adha dari Dokter Hewan./
Daging Kurban Idul Adha dari Dokter Hewan./ /pexels.com/mali maeder /


MEDIA PAKUAN - Pasti anda tahu, saat Idul Adha banyak orang menikmati daging hewan kurban dalam jumlah besar.

Meskipun daging adalah sumber protein yang penting, namun bila dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan gangguan kesehatan.

Karena itu, diperlukan langkah dan tips untuk mencegah dan mengurangi risiko saat mengkonsumsi daging hewan kurban tanpa menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:

Sebenarnya tidak bermasalah, bila makan daging dalam jumlah yang wajar. Tapi harus serta diseimbangkan dengan asupan sayuran dan buah-buahan.

Baca Juga: Woy! Waspada Celana Ketat Picu Keputihan? Siaga Rebusan Daun Surawung alias Kemanggi, Ini Cara Penggunaannya?

Pilih potongan daging yang lebih ramping dan buang lemak yang terlihat sebelum memasak.

Gunakan metode memasak yang lebih sehat seperti merebus, mengukus, atau memanggang dengan suhu rendah.

Bila perlu sesekali gantilah daging merah dengan sumber protein lain seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau protein nabati seperti tahu dan tempe.

Dan yang terakhir konsumsi makanan berserat tinggi seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian untuk membantu pencernaan. Terutama mengurangi penyerapan lemak berlebih,

5 dikaitkan dengan kebanyakan makan daging hewan kurban:

Baca Juga: Menkop UKM Teten Masduki Dorong Pengembangan Industri Sidat di Sukabumi

1. Kolesterol Tinggi dan Penyakit Jantung
Mengkonsumsi daging merah, terutama yang berlemak, mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi.

Asupan berlebihan lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang berkontribusi pada pembentukan plak di arteri.

Plak ini dapat menyumbat aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan serangan jantung.

2. Asam Urat (Gout)
Konsumsi daging merah yang tinggi juga bisa memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah.

Asam urat yang berlebihan dapat membentuk kristal di persendian, menyebabkan peradangan dan nyeri hebat yang dikenal sebagai gout.

Gejala ini sering kali dimulai di jempol kaki, tetapi dapat mempengaruhi sendi lainnya.

Baca Juga: Peluang Emas, PT Bank Mandiri Taspen Buka Lowongan kerja Juni 2024 Ini: Cepatan Bikin Lamaran Jangan Bengong!

3. Diabetes Tipe 2
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Hal ini disebabkan oleh kandungan lemak jenuh, kolesterol, dan zat-zat lain dalam daging yang dapat mempengaruhi resistensi insulin dan fungsi pankreas.

4. Kanker Kolorektal
Daging merah dan daging olahan juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.

Proses memasak, terutama dengan metode yang menghasilkan suhu tinggi seperti memanggang atau menggoreng, dapat menghasilkan senyawa karsinogenik.

Selain itu, zat pengawet yang sering digunakan dalam daging olahan juga dapat berkontribusi pada risiko kanker.

Baca Juga: Peluang Emas, PT Bank Mandiri Taspen Buka Lowongan kerja Juni 2024 Ini: Cepatan Bikin Lamaran Jangan Bengong!

5. Obesitas
Kelebihan konsumsi daging merah, yang sering kali disertai dengan konsumsi makanan berlemak lainnya, dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat.

Obesitas sendiri merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.

Dengan memperhatikan cara mengkonsumsi daging hewan kurban secara bijak, kita dapat menikmati manfaat nutrisinya tanpa harus menghadapi risiko kesehatan yang serius. Ingatlah bahwa keseimbangan dan moderasi adalah kunci untuk pola makan yang sehat.***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah