Khutbah Edisi Jumat Singkat dan Menggetarkan, Sambut Maulid Nabi 2022

- 29 September 2022, 07:59 WIB
Khutbah Edisi Jumat Singkat dan Menyentuh, Sambut Maulid Nabi 2022
Khutbah Edisi Jumat Singkat dan Menyentuh, Sambut Maulid Nabi 2022 /beritabantul/

KHUTBAH PERTAMA

الْحَمْدَ لِلَّهِ, , , , اللَّهِ أَنْفُسِنَا,

اللَّهُ لاَ لَّ لَهُ, لِلْ لاَ ادِيَ لَهُ,

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، ادَةَ امًا ا.

ا ا لُهُ الْمُتَّصِفُ الْمَكَارِمِ ارًا ا.

اَللَّهُمَّ لِّ لِّمْ لَى ا انَ ادِقَ الْوَعْدِ انَ لاً ا، لَى لِهِ الَّذِيْنَ لاَمَهُمْ لَمْ لُوْا ا ا،

ا ا ا الْحَاضِرُوْنَ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ اكُمْ اللهِ، ازَ الْمُتَّقُوْنَ .

الَ اللهُ الَى :

اللَّهِ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

ا اكُمُ الرَّسُولُ ا اكُمْ انتَهُوا اتَّقُوا اللَّهَ اللَّهَ الْعِقَابِ

(QS al-Hasyr [59]: 7)

Alhamdulillah, syukur kepada Allah atas segala nikmat dan karunianya yang tak terhingga, terutama nikmat iman dan Islam. Bershalawat kepada Nabi Muh a mmad shallallahu 'alaihi wa sallam, rasul yang membawa petunjuk bagi umat akhir zaman.

 Baca Juga: Informasi Pendaftaran Bintara Akpol 2022 Terbaru, Simak Bocoran Kuota yang Dibuka

Bertakwalah kepada Allah. Sungguh sebaik-baik bekal bagi manusia adalah bekal takwa.

ا الزَّادِ التَّقْوَى

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (TQS Al-Baqarah [2]: 197)

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Saat ini kita berada di bulan Rabiul Awwal, bulan kelahiran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Maulid Nabi adalah momentum penting bagi kita untuk mengingat kembali panutan hidup kita. Menjadikan beliau sebagai satu-satunya sosok pegangan, model perilaku dan suri teladan ( uswah ) dalam semua aspek kehidupan.

Sungguh dalam diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terdapat suri teladan dalam berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

لَقَدْ انَ لَكُمْ لِ اللَّهِ لِمَنْ انَ اللَّهَ الْيَوْمَ الْآخِرَ اللَّهَ ا

Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Akhir serta banyak menyebut Allah (TQS al-Ahzab [33]: 21).

 Baca Juga: Pasca Nenek Ditetapkan Tersangka, Polres Sukabumi Kota Jelaskan Hukuman Pengemudi XPander: 3 Korban Meninggal

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling keras mujâhadah -nya dalam beribadah. Padahal beliau adalah sosok yang maksum dan dijamin pasti masuk surga. Mujâhadah beliau dalam beribadah itu agar beliau menjadi hamba yang bersyukur.

Beliau adalah pribadi yang paling mulia akhlaknya. Aisyah radhiyallahu 'anha menyebut akhlak beliau adalah Al-Qur'an. Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, “Rasulullah adalah orang yang paling mulia akhlaknya.

Tidak pernah berlaku keji. Tidak mengucapkan kata-kata kotor. Tidak melakukan gaduh di pasar. Tidak pernah membalas dengan kejelekan serupa. Akan tetapi, beliau pemaaf dan pengampun.” (HR Ahmad).

Beliau pun paling baik terhadap wanita. Beliau juga teladan terbaik dalam bertetangga, bergaul, berteman, berkawan dan bermuamalah. Dalam semua itu kita diperintahkan untuk menjadikan beliau sebagai teladan dan panutan.

 Baca Juga: Viral di TikTok! Lirik Lagu Fen Layalik - Fadel Shaker yang Lengkap dengan Teks Arab, Latin dan Terjemahan

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Kehadiran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Islamnya di tengah-tengah umat manusia adalah untuk mengatur seluruh aspek kehidupan. Baik dalam lingkup akidah, ibadah, muamalah hingga siyasah (politik).

Meneladani Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam bukan hanya dalam aspek akidah, spiritual, moral dan sosial saja. Sebab jika demikian, hal itu sama saja mengerdilkan sosok beliau.

Perhatikan, beliau juga memberikan teladan kepemimpinan dalam bernegara, berpolitik dalam dan luar negeri, menjalankan pemerintahan, menerapkan hukum dan menyelesaikan persengketaan.

Ingatlah firman Allah subhanahu wa ta'ala:

ا اكُمُ الرَّسُولُ ا اكُمْ انتَهُوا اتَّقُوا اللَّهَ اللَّهَ الْعِقَابِ

Apa saja yang Rasul berikan kepada kalian, terimalah. Apa saja yang dia larang atas kalian, tinggalkanlah. Bertakwalah kalian kepada Allah. Sungguh Allah amat keras hukuman-Nya (TQS al-Hasyr [59]: 7).

Maka, kita harus totalitas menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai panutan dan suri teladan dalam segala aspek, baik dalam aspek individu, keluarga maupun negara; kecuali tentu saja hal-hal yang menjadi kekhususan bagi beliau saja ( khawâsh ar-Rasl ) sebagaimana dijelaskan oleh para ulama ushul.

 Baca Juga: Seputar BSU 2022, Berikut Syarat, Penyebab Serta Cara Cek Penerima Tahap 3 di kemnaker.go.id

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Salah satu aspek teladan Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam yang saat ini penting untuk diaktualisasikan adalah teladan kepemimpinan.

Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bukan hanya pemimpin spiritual ( za'îm rûhi ), tetapi juga pemimpin politik ( za'îm siyâsi ). Dalam konteks saat ini, beliau dapat disebut sebagai pemimpin negara ( ra'îs ad-dawlah ). Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

ا لْنَا لٍ لَّا لِيُطَاعَ الل

Tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk ditaati dengan izin Allah (TQS an-Nisâ` [4]: ​​64) .

 Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam juga memberikan contoh bagaimana menjalankan sistem pemerintahan Islam. Beliau membangun struktur negara. Beliau menunjuk dan mengangkat para penguasa baik mu'awin, wali maupun ' amil . Beliau menunjuk dan mengangkat para panglima dan komandan pasukan. Beliau membentuk polisi dan mengangkat kepala polisinya. Beliau mengangkat qâdhi (hakim) untuk berbagai wilayah. Beliau juga mengangkat para pegawai administratif yang disebut kâtib untuk berbagai urusan. Semua itu merupakan penjelasan atas kewajiban menerapkan hukum-hukum Islam.

Sebagai kepala negara di Madinah, Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam menerapkan syariah Islam secara menyeluruh sejak awal Negara Islam berdiri. Beliau menerapkan syariah itu secara konsisten dan tanpa pandang bulu.

 Baca Juga: Berbekal Hasil Positif Musim Lalu, Febri Hariyadi Tekadkan Raih Tiga Poin Atas Persija

Rasul shallallahu wa sallam juga menolak dan melebur masyarakat yang beliaupimpin menjadi satu kesatuan dengan'alaihi wa sallam yang kokoh, yakni akidah Islam. Dia sekaligus melenyapkan-ikatan 'ashabiyyah , seperti kesukuan dan kebangsaan.

Selain itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memimpin umat untuk menjalankan misi agung menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Karena dakwah itu pula, Islam sampai ke negeri ini.

 Akhirnya, mari kita momentum Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai jalan untuk meneladani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam secara totalitas.

Meneladani pribadi beliau, kepemimpinan beliau, serta meneladani dan merealisasikan sistem yang beliau gariskan dan contohkan, yaitu sistem Islam, melalui penerapan syariah Islam secara kaffah.***

 

 

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah