Momentum Hari Keluarga Nasional Ke 31: Membangun Keluarga yang Tangguh, Kuncinya Kasih dan Sayang

- 30 Juni 2024, 07:20 WIB
Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa untuk membangun keluarga yang tangguh, kuncinya dua yaitu kasih dan sayang, harganas ke 31 Semarang
Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa untuk membangun keluarga yang tangguh, kuncinya dua yaitu kasih dan sayang, harganas ke 31 Semarang /Media Pakuan / Tenang Safari/BKKBN Jabar

MEDIA PAKUAN - Hal itu dikemukakan Menko PMK, Muhadjir Effendy, saat mewakili Presiden, dalam sambutannya pada peringatan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sabtu 29 Juni 2024, di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa untuk membangun keluarga yang tangguh, kuncinya dua yaitu kasih dan sayang.

Baca Juga: Peluang Emas! Lowongan Kerja BUMN KAI Services Untuk D3 S1 Bulan Juni 2024, Begini Cara Melamarnya!

 

“Tanpa kasih dan sayang di dalam keluarga tidak mungkin akan terbangun keluarga yang kokoh,” jelasnya.

Menurut Menko Muhadjir, perempuanlah yang akan menentukan nasib bangsa ini.

"Kita sudah menemukan polanya di dalam penanganan keluarga. Pertama-tama yang kita perhatikan adalah remaja putri. Remaja putri harus disiapkan betul-betul. Kondisinya harus betul-betul sehat. Karena dialah yang akan menentukan masa depan Indonesia."

Baca Juga: Jangan Percaya! Mitos-Mitos Seputar 1 Muharram: Antara Tradisi dan Fakta, Benarkah Dilarang Acara Pernikahan?

 

Karena itu, lanjut Menko PMK, sejak remaja mereka sudah harus dicek kesehatannya, tidak boleh mengalami anemia, kekurangan darah berkepanjangan, anemia kronis.

Anemia kronis akan berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi remaja putri. Bila itu terjadi peluang untuk melahirkan generasi tidak sehat sangat besar, termasuk generasi stunting.

"Saya sudah berkali-kali usul minta ke pak Menkes, tolong pil penambah darah itu yang betul-betul akrab dengan lidah remaja putri. Karena beberapa kasus diberi pil diterima tapi di buang karena tidak akrab lidahnya. Kalau bisa sekarang dibikin pil yang membuat remaja putri bukan hanya senang tapi kecanduan sehingga tidak perlu disuruh dia akan cari pil penambah darah itu," harap Menko Muhadjir.***

Editor: Tenang Safari, SE. MM

Sumber: BKKBN Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah