Network
MEDIA PAKUAN - Koperasi Gumarang Ponorogo menggelar kegiatan "Rihlah Ilmiah di Malaysia dan Thailand".
Program "Rihlah Ilmiah di Malaysia dan Thailand" tersebut diselenggarakan oleh Koperasi Gumarang Ponorogo setelah bekerjasama dengan Santri Mengglobal.
Program ini dilaksanakan selama 3 hari mulai Kamis, 18 Mei 2023 hingga Sabtu, 20 Mei 2023 di Malaysia dan Thailand, dengan jumlah peserta sebanyak 31 orang.
Selain memberi pengalaman luar biasa, program ini tentunya bertujuan untuk memperkenalkan dan mempelajari langsung budaya asing.
Baca Juga: Cek Kesehatan Berdasarkan Ramalan 12 Zodiak Hari Ini: Taurus Menghidupkan Kembali Harapan
Dalam segi iklim dan cuaca, baik Malaysia maupun Thailand tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan Indonesia.
Hal tersebut tidak menyulitkan peserta untuk beradaptasi dengan iklim dan cuaca di sana.
Namun mereka harus beradaptasi dengan perbedaan waktu, terkhusus ketika salat yakni Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan jam salat Malaysia, yang terbilang lebih lambat.
Pada hari pertama, setelah sampai di Bandara Kuala Lumpur/Kuala Lumpur International Airport (KLIA), rombongan peserta langsung menuju city tour pertama, wilayah Putrajaya yang menjadi pusat administrasi (pemerintahan federal) Malaysia, menggantikan posisi Kuala Lumpur.
Nama bandara yang didirikan pada 19 Oktober 1995 itu diambil dari nama Perdana Menteri Malaysia yang pertama, Tunku Abdul Rahman Putra dan juga menjadi wilayah persekutuan Malaysia yang ketiga (dua wilayah lainnya adalah Kuala Lumpur dan Labuan).
Dilanjut dengan tempat kedua, yang merupakan ikon Malaysia yakni Twin Tower atau sering disebut Menara Kembar.
Kemudian para peserta pun diarahkan untuk belanja oleh-oleh ke sejumlah tempat di antaranya toko coklat dan produk lokal Malaysia.
Setelahnya peserta menuju ke Batu Caves, sebuah bukit kapur yang memiliki gua serta kuil, terletak di distrik Gombak, Selangor, Malaysia.
Hari pertama ditutup dengan naik cable car di Bukit Genting. Di sana para peserta bermain dengan berbagai wahana yang ada di dalam mall.
Baca Juga: Cek Keberuntungan Karier Berdasarkan Ramalan 12 Zodiak Hari Ini: Cancer Bertindak dengan Bijaksana
Di sini juga para peserta bisa berkeliling dan berbelanja beragam hal di dalam mall, termasuk makanan.
Peserta tentu didampingi oleh tour guide yang sebelumnya telah memberikan informasi terkait makanan halal dan non-halal.
Pada hari kedua, rombongan melanjutkan perjalanan ke wilayah Shongkla dan Hat Yai setelah mendapat izin masuk ke negara lain melalui imigrasi perbatasan Malaysia dan Thailand.
Selain berburu oleh-oleh khas Thailand, para peserta tentunya diajarkan untuk mengenal beragam budaya di sana yang dikenal memberi kebebasan kepada warganya.
Untuk muslim, tour guide lagi-lagi mengingatkan agar bisa memilah dan memilih makanan yang halal dan non-halal.
Floating market atau pasar apung juga menjadi destinasi kuliner peserta lantaran di sana bisa lebih mudah mencari makanan halal.
Baca Juga: Kabar Desta Gugat Cerai Natasha Rizki Sukses Buat Publik Kaget, Netizen : Gak Rela!
Kegiatan hari kedua di Thailand pun ditutup dengan belanja di pasar Asean, pusat perbelanjaan yang relatif lebih murah dibanding dengan tempat sebelumnya, dengan selisih 30-50 bath.
Pada hari terakhir, sebelum peserta Rihlah Ilmiah dari Koperasi Gumarang menuju bandara Pineng, mereka berkunjung ke dua tempat yaitu Masjid Songkhla dan Sleeping Budha.
Masjid Songkhla merupakan masjid terbesar di wilayah tersebut dan merupakan simbol dari banyaknya penganut Islam di sana.
Masih berada di wilayah Songkhla, sementara Sleeping Budha adalah arca yang menggambarkan Buddha tengah berbaring.***(Darma Ami Fauzi)
