Kata Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Gedung Sate Belum Bisa Dikatakan Klaster

- 31 Juli 2020, 15:15 WIB
Gedung Sate.
Gedung Sate. /DOK. HUMAS JABAR/

MEDIA PAKUAN-Legislatif terus menyoroti adanya pegawai yang terkonfirmasi positif Korona di Gedung Sate Bandung. Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. “Saya tentu merasa prihatin dengan adanya 40 pegawai yang bekerja di Gedung Sate dinyatakan terpapar virus Korona,” ujarnya Kamis 30 Juli 2020.

Banyaknya yang terkonfirmasi virus Korona kata dia menunjukkan bahwa penyebaran Covid-19 belum selesai. Upaya pencegahan harus tetap menjadi perhatian bersama. "Ini mengejutkan dan prihatin karena Gesat (Gedung Sate) kan simbol, pusat pemerintahan Jawa Barat. Sisi lain ini sebuah peringatan bahwa Covid-19 belum selesai," kata dia saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Kamis 30 Juli 2020.

Dia menduga, temuan ini merupakan gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Indonesia."Ini mungkin disebut gelombang kedua, orang-orang terdekat gubernur terkena," katanya.

Baca Juga: Kebakaran Warung di Jalan Raya Sukabumi Macetkan Arus Kendaraan

Namun, Hadi tidak setuju kalau Gedung Sate didefinisikan sebagai klaster baru penyebaran Covid-19. Sebab, untuk menetapkan klaster perlu beberapa konfirmasi, dan penelusuran kontak erat dengan mereka yang terkonfirmasi positif."Untuk disebut klaster masih butuh beberapa konfirmasi dulu, masih butuh tracing contact (penelusuran kontak),” ujarnya.

Dia meminta agar dilakukan penelusuran terkait hal itu untuk memastikan asal penyebarannya. “Tunggu dulu beberapa waktu lagi supaya terlihat kecenderungannya seperti apa. Jangan terlalu cepat mendefinisikan ini klaster," katanya.

Selain itu, penelusuran kontak harus segera dilakukan. Agar terpetakan siapa dan dimana saja orang yang pernah kontak erat dengan yang terkonfirmasi Covid-19.

Dia juga meminta pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan penelusuran kontak dengan masif terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19. “Langkah terpenting adalah melakukan pencegahan.Pemprov dan Pemkab perlu segera lakukan lagi tracing, pemetaan itu penting untuk pencegahan," katanya.

Baca Juga: Tradisi Ziarah Kubur Di hari Idul Ahda Pada Massa Pandemi Corona

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: PR FM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x