Terkait Nada Ancaman Saat Demo Guru Di PGRI Belum Ditindaklanjuti

- 29 Juli 2020, 12:37 WIB
Aksi Guru di Gedung PGRI Garut
Aksi Guru di Gedung PGRI Garut /
MEDIA PAKUAN-Oknum perwira Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Garut yang mengancam akan menembak dan kini telah viral. Hanya saja,  kini masih belum ditindak lanjut pihak berwenang. 
 
Padahal ancaman tersebut telah direkam disejumlah video ketika aksi terkait penghina profesi berlangsung  di Gedung PGRI Garut.
 
Ancaman tembak yang dilontarkan salah seorang perwira polisi di Gedung PGRI Garut memancing reaksi para guru geram. Mereka geram dengan ancaman yang di lontarkan oknum polisi itu.
 
Padahal sejumlah video  menayangkan terdapat gambar menunjukkan nada ancaman. Bahkan video tersebut telah beredar di media sosial.
 
Plh Humas Polres Garut, Ipda Muslih Hidayat, mengatakan polisi telah melakukan pengamanan sesuai dengan prosedur dan ketetapan (protap) baku yang dilakukan pihak kepolisian. 
 
Termasuk mengamankan pemilik akun Facebook saat aksi yang diikuti ratusan guru. "Intinya, kami mengamankan sesuai protaf. Termasuk ikut mengamanankan pemilik akun Facebook itu untuk menjaga keamanan, ketertiban serta situasi yang kondusif," katanya
 
Muslih mengatakan pemilik akun Face book yang berada didalam gedung PGRI diamankan dan dievakuasi ke Mapolres Garut untuk dimintai keterangan sebagai langkah awal dalam penanganan proses hukum.
 
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga membantah saat proses evakuasi pemilik akun dari Gedung PGRI ke Mapolres Garut terjadi Ancam yang dilontakan anggota kepolisiann
 
"Tidak ada ancaman yang dilakukan polisi saat melakukan pengamanan pelaku penghina guru di Gedung PGRI Garut. Termasuk tugas polisi mengamankan aksi yang dihadiri  jumlah massa  hingga mencapai 500 orang. Padahal awalnya mediasi itu hanya akan dihadiri 20 orang," katanya. 
 
Saptono Erlangga menegaskan  seluruh personil pengamanan tidak membawa senjata api. Pada saat itu, polisi lebih fokus menyelamatkan pemilik akun Facebook ketika aksi tersebut berlangsung. " Kalau ada alatnya (senjata) baru disebut ancaman," katanya. 
 
Sebelumnya, para guru di Garut sempat emosi terkait kasus penghinaan profesi guru oleh pemilik akun Facebook Dede Iskandar. Aksi yang berakhir pemilik akun  dilaporkan ke polisi. 
 
Namun saat aksi unjukrasa berlangsung di Gedung PGRI, kembali para guru masih dibuat kesal seiring lontaran yang diungkapkan salah seorang polisi. Ketika proses pengamanan oknum polisi  sempat melontarkan ancaman kepada para guru.
 
Saat polisi menggiring Dede, massa langsung meluapkan emosinya dengan memukul Dede. Polisi akhirnya bisa memasukkan Dede ke dalam mobil Kendati harus bersusah payah keluar dari kepungan para guru.***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x