Ridwan Kamil Main Sinetron! Gubernur Jawa Barat Tampil di Film Religi 'Surga dalam Pelukan': Tayang Ramadhan

- 4 Januari 2023, 08:55 WIB
'Surga dalam Pelukan' Film yang Dibintangi Gubernur Ridwan Kamil, Akan Tayang Jelang Ramadhan 2023
'Surga dalam Pelukan' Film yang Dibintangi Gubernur Ridwan Kamil, Akan Tayang Jelang Ramadhan 2023 /HUMAS JABAR
 
MEDIA PAKUAN - Ridwan Kamil 
merupakan seorang Gubernur Jawa Barat yang dikabarkan akan ikut akting main film religi. 
 
Dalam film sinetron yang diperaninya dengan berjudulkan Surga dalam Pelukan di produksi oleh Rumah Produksi PT Aria Puspa Nusantara, dan bekerja sama dengan Pemerintah Jawa Barat. 
 
Rencananya sinetron yang ditayangkan Ridwan Kamil ini akan dipublis kan pada tahun 2023 tepatnya pada bulan Ramadhan yang akan tiba. 
 
 
"Kita juga akan memproduksi serial atau sinetron religi dan akan tayangan bulan puasa tahun depan. Insya Allah Pak Gubernur Ridwan Kamil juga akan ambil bagian dalam serial religi tersebut," kata Direktur Utama PT Aria Puspa Nusantara, Tuti Turimayanti, di Bandung.
 
Rencananya sinetron ini akan ditayangkan dengan 30 episode dan 70 persen menayangkan megahnya Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, baru diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jumat 30 Desember 2022.
 
Ada pun artis yang dilibatkan dalam film tersebut seperti Milenial, Ceu Edoh, Andini, Farihin dan lainnya. 
 
 
"Sekarang ini kita sedang siapkan para pemainnya, termasuk juga sutradara dan lainnya," katanya.
 
Pembuatan film pun akan dibuat dengan cara paralel film FTV Kabayan Milenial The series.
 
"Mudah mudahan bulan Januari 2023 bisa segera diproduksi, untuk kejar tayang. Karena di bulan Januari ini pun kita akan produksi film Kabayan Milenial The Series yang baru menyelesaikan 3 episode dari 12 episode," katanya.
 
Ceu Edoh merasakan bahagia dikarenakan selalu diambil untuk menjadi pemeran sinetron. 
 
 
"Alhamdulillah selalu main, dan saya akan selalu profesional dengan itu," kata dia.
 
Masjid yang dibangun tersebut bisa menghabiskan Rp1 triliun dengan kemegahan luar biasa namun banyak yang berkomentar bahkan Jejen Jaelani pun ikut ambil suara. 
 
Seharusnya dana segitu bisa untuk buat jalan raya buat lainnya ungkap Jejen Jaelani pada saat itu. 
 
"Namun itu sulit terjadi karena ternyata pemerintah punya arah yang lain, kebutuhan untuk membangun transportasi publik, ruang publik, jalan atau pdam," katanya.
 
Jejen Jaelani juga menyinggung soal citra dan juga identitas mengenai masjid jabbar tersebut. 
 
 
"Tapi kita juga harus ingat di sisi pemerintah, saya kira secara simbolis, berkaitan dengan citra, berkaitan dengan identitas, kepentingan politik," katanya.
 
Menurutnya pembangunan masjid ini dapat menguntungkan pencapaian saat menjabat. 
 
"Kalau memperlebar jalan orang lain sudah melakukan, itu kan hal yang rutin, tapi kalau membangun sesuatu yang megah, yang terlihat, ketika ditanya prestasi bisa menyebutkan membangun masjid dengan anggaran Rp1 T, dengan desain berbeda," katanya.
 
"Itu kelihatan secara citra untuk penguasa untuk politisi itu menguntungkan, untuk pemerintah secara citra juga menguntungkan," jelasnya.
 
 
Menurut Jejen masjid di mayoritas islan di Indonesia memang dianggap pusat kehidupan rumah ibadah yang penting. 
 
"Sehingga kalo ada yang membangun masjid wah itu citranya pasti positif walau masih ada kritik dari beberapa pihak, tetapi pasti masih dinilai positif ketimbang membangun transportasi publik," ujarnya.***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x