Network
MEDIA PAKUAN - Kebakaran hutan Colorado, Amerika Serikat yang menyebar ke kawasan Taman Nasional Pegunungan Rocky mendorong layanan Taman Nasional pada hari Kamis lalu, 22 Oktober 2020, menutup seluruh wilayahnya.
Pejabat di lembaga itu memperkirakan angin kencang akan menimbulkan kebakaran yang lebih besar lagi.
“Kami mengantisipasi hari lain dari kebakaran besar,” kata Komandan Insiden, Noel Livingston seperti dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Sapu Bersih LASK 3-0 di Liga Eropa Totenham Melajut Pesar ke Puncak
Kobaran api yang tertiup angin berkecamuk di sekitar 20 mil (32 km) dari medan terjal pada hari Rabu lalu.
"Peristiwa ini menghanguskan sekitar 100.000 acre (40.470 hektar) rumput dan kayu dalam kondisi yang sangat kering, kata Livingston.
Penutupan kawasan Taman Nasional Pegunungan Rocky dilakukan di pintu masuk barat taman karena api mulai merambah.
Baca Juga: Segera Daftar! Edukukm Bantuan Pelatihan Bagi Penerima Banpres BPUM dan UMKM
Layanan Cuaca Nasional memperkirakan kondisi panas, kering, dan berangin terus berlanjut di sebagian besar Colorado, tetapi salju dan cuaca yang jauh lebih dingin diperkirakan akan terjadi akhir pekan ini.
Sheriff Grand County, Brett Schroetlin telah memerintahkan beberapa personilnya untuk melakukan evakuasi di daerah tersebut.
Termasuk komunitas kecil di tepi danau Grand Lake yang berpenduduk sekitar 470 jiwa.
Kebakaran menyebar dengan kecepatan 6.000 hektar per jam pada hari Rabu, telah membanjiri petugas pemadam kebakaran, kata Schroetlin.
Baca Juga: 3 Kebaikan Irene Red Velvet yang Buktikan Kontroversinya Saat Ini Terlalu Berlebihan
“Hari ini telah menjadi hari yang sangat menantang bagi komunitas kami,” katanya.
Peristiwa kebakaran tersebut telah menghabiskan 125.600 hektar (50.830 hektar) sejak dimulai minggu lalu.
