“Inilah yang diinginkan Washington dan banyak orang bodoh di Brussel,” kata mantan presiden Rusia itu.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga berjanji untuk mengambil tindakan pembalasan di mana saja dan kapan saja.
Sementara itu ketua parlemen Duma Rusia Vyacheslav Volodin menyerukan penggunaan senjata yang dianggap mematikan untuk menghancurkan rezim teroris Kiev.
Volodin di Telegram mengklaim bahwa pemerintah di Kiev sama berbahayanya dengan kelompok seperti Al-Qaeda dan ISIS.
"Tidak ada negosiasi dalam hal ini, kami bersumpah bahwa anggota parlemen Rusia akan menuntut penggunaan senjata yang mampu menghentikan dan menghancurkan rezim teroris Kiev," tegasnya.
Rusia menyatakan bahwa untuk membunuh Presiden Rusia dilakukan menjelang Hari Kemenangan dan Parade 9 Mei.***