Turki Umumkan Operasi Militernya ke Suriah dalam Memerangi Milisi Kurdi

- 24 Mei 2022, 16:50 WIB
Turki Umumkan Operasi Militernya ke Suriah dalam Memerangi Milisi Kurdi
Turki Umumkan Operasi Militernya ke Suriah dalam Memerangi Milisi Kurdi /via REUTERS

MEDIA PAKUAN - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini mengumumkan akan meluncurkan operasi militer baru di Suriah Utara pada Senin, 23 Mei.

Kemungkinan dalam perencanaan operasi militer bertujuan untuk menargetkan suatu daerah di Suriah, yang dikuasai milisi Kurdi yang didukung AS.

"Kami akan segera mengambil langkah-langkah baru mengenai bagian yang tidak lengkap dari proyek yang kami mulai di zoma aman sedalam 30 km yang kami buat di sepanjang perbatasan selatan kami" ucap Erdogan.

Baca Juga: Terhitung 24 April 2022 Akan Terjadi Krisis Pangan Global, Begini Penuturan Para Ilmuwan

Saat ini militer, intelijen dan pasukan Turki sedang melakukan persiapan untuk memulai operasi tersebut.

Data yang diperoleh, Ankara (ibu kota Turki) telah mengirimkan pasukannya ke Suriah sebanyak tiga kali.

Pengiriman pasukan pertama dilakukan pada 2016 yang dimulai dengan Operasi Perisai Eufrat.

Pengiriman kedua dilakukan pada 2019 yang diberi nama dengan Operasi Mata Air Perdamaian, yang sempat terjadi perang kata-kata antara Erdogan dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Baca Juga: Densus 88 Amankan Seorang Mahasiswa di Malang, Dituduh Pengumpul Dana ISIS dan Penyebar Medsos Terkait Teroris

Sementara pengiriman ketiga dilakukan pada bulan lalu, yang mengirimkan pasukannya ke Irak dengan menargetkan milisi Kurdi di wilayah utara Metina, Zap dan Avasi-Basyan.

Dalam operasi militer ketiga Ankara disebut sebagai operasi Claw-Lock dan Baghdad mengutuk operasi tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan Irak.

Turki menuduh milisi Kurdi Suriah YPG memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kudistan (PKK) dan didukung oleh AS.

Baca Juga: Keluhan Ketika Disuruh Tidur dengan Majikannya Sendiri, TKW Indonesia Mengaku Susah Kalau Mau Ganti Baju

Sejak 2015, AS menggunakan YPG sebagai basis Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang diberi pasokan persenjataan untuk memerangi teroris Negara Islam (IS) yang kini menjadi ISIS.

Bukan hanya pasokan persenjataan, SDF juga didukung dengan 2.000 tentara AS yang saat ini telah menguasai bagian timur laut Suriah.

Erdogan pada operasi kali ini akan menyuarakan keberadaannya kepada Finlandia dan Swedia yang sebelumnya dikabarkan telah bergabung dengan NATO.

Erdogan memiliki alasan menyuarakan keberadaannya karena Finlandia dan Swedia (yang merupakan wilayah semenanjung Skandinavia) memberikan suaka politiknya kepada aktivis Kurdi, sementara Turki menganggap bahwa Kurdi adalah kelompok teroris.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: RT News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah