Puluhan Organisasi Pemeriksa Fakta Dunia Desak YouTube Perangi Disinformasi

- 14 Januari 2022, 07:00 WIB
Ilustarasi YouTube.
Ilustarasi YouTube. /Pixabay/StockSnap
 
MEDIA PAKUAN - Lebih dari 80 organisasi pemeriksa fakta dari seluruh dunia mendesak YouTube untuk berbuat lebih banyak dalam mengatasi disinformasi dan misinformasi, melalui platform video onlinenya.
 
Melansir dari Aljazeera, dalam sebuah surat terbuka kepada CEO YouTube, Susan Wojcicki, kelompok-kelompok yang berasal dari Afrika Check yang berbasis di Kenya, Politifact dan Washington Post di Amerika Serikat menawarkan untuk membantu platform tersebut.

“Setiap hari, kami melihat bahwa YouTube adalah salah satu saluran utama disinformasi dan misinformasi online di seluruh dunia,” kata mereka.
 
 
Mereka menambahkan bahwa video yang berisi informasi palsu telah tersebar terutama di negara-negara yang tidak berbahasa Inggris.

“Kami mendesak Anda untuk mengambil tindakan efektif melawan disinformasi dan misinformasi bersama dengan  organisasi pemeriksa fakta independen dan nonpartisan di dunia,” tambah mereka.

“Pengalaman kami sebagai pemeriksa fakta bersama dengan bukti akademis memberitahu kami bahwa memunculkan informasi yang diperiksa fakta lebih efektif daripada menghapus konten.”
 
Baca Juga: Jadwal TV Nasional Hari Ini 14 Januari 2022: TV ONE, GTV, TRANS7, dan TRANSTV

Di antara rekomendasi tersebut, mereka meminta YouTube untuk fokus pada penyediaan konteks yang menawarkan sanggahan dan untuk memastikan algoritma rekomendasinya tidak secara aktif mempromosikan disinformasi kepada penggunanya.

Juru bicara YouTube Elena Hernandez membela platform tersebut, mengatakan "pengecekan fakta adalah alat penting, tetapi hanya bagian dari teka-teki yang jauh lebih besar untuk mengatasi penyebaran informasi yang salah,"

“Selama bertahun-tahun, kami telah banyak berinvestasi dalam kebijakan dan produk di semua negara,menghubungkan orang-orang ke konten otoritatif, mengurangi penyebaran informasi yang salah, dan menghapus video yang melanggar,” tambahnya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x