Network
MEDIA PAKUAN - Pekan lalu, Indonesia mengumumkan telah melarang ekspor batu bara pada bulan Januari, dengan alasan kekhawatiran atas pemadaman yang meluas karena rendahnya pasokan di pembangkit listrik domestiknya.
Jakarta adalah salah satu pengekspor utama batu bara termal dunia, dan sekitar 20 persen impor batu bara Korea Selatan berasal dari negara Asia Tenggara itu tahun lalu.
Namun pada 3 Januari, Kementerian Perindustrian telah melarang ekspor batu bara Indonesia baru-baru ini.
Baca Juga: Korea Selatan Siap Tarik Para Pekerja Asing untuk Bekerja di Negaranya, Tujuannya Apa?
Larangan tersebut diperkirakan akan berdampak terbatas pada Korea Selatan, tetapi pemerintah Seoul rupanya membentuk satuan tugas untuk mengelola situasi dengan cermat sebagai tindakan pencegahan.
"Meskipun dampak jangka pendek terbatas, tindakan pencegahan yang cepat dan menyeluruh diperlukan karena permintaan energi tinggi di musim dingin," kata Wakil Menteri Perindustrian Park Ki-young dalam pertemuan dengan pejabat dari kedutaan negara di Indonesia dan perusahaan energi milik negara.
Menurut Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi. Pertemuan itu dimaksudkan untuk menilai situasi dan membahas langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan kejatuhan.
Baca Juga: Targetkan Tentara Houthi Serangan Udara Arab Saudi Malah Tewaskan 12 Tentara Yaman
Selama pertemuan tersebut, para pejabat mengatakan pembatasan tersebut diperkirakan akan menunda sebagian pengiriman, tetapi sekitar 55 persen batu bara yang akan diimpor bulan ini akan tiba di Korea Selatan sesuai rencana, menurut kementerian tersebut.
