Judoka Arab Saudi Tahani Alqahtani Tuai Kencaman Lakukan Hal yang Merusak Negara Muslim

- 3 Agustus 2021, 13:00 WIB
Judoka Arab Saudi Tahani Alqahtani Tuai Kencaman Lakukan Hal yang Merusak Negara Muslim
Judoka Arab Saudi Tahani Alqahtani Tuai Kencaman Lakukan Hal yang Merusak Negara Muslim /@tahani Alqahtani/

Reaksi terhadap Alqahtani dipandang sebagai potret peristiwa baru-baru ini di Arab Saudi sebagai negara Muslim yang dianggap berdiri untuk Islam dan prinsip-prinsipnya, namun perlahan menyesuaikan diri dengan Israel.

Baca Juga: Dinilai Tidak Memiliki Sopan Santun, Ayu Ting-ting Terancam Di Blacklist dari Panggung Hiburan

Pengguna Twitter Thayer Hijazi mengatakan: "Tahani Alqahtani tidak hanya mewakili dirinya sendiri, dia mewakili sifat tercela [Putra Mahkota Mohammad] bin Salman."

Israel sering dituduh menggunakan kehadirannya dalam acara olahraga dan budaya internasional sebagai sarana untuk "sportwash" atas pelanggaran hak asasi manusianya. Atlet Arab lainnya telah mengambil sikap publik terhadap normalisasi hubungan dengan kedok diplomasi dalam sportivitas.

Judoka Aljazair Fethi Nourine adalah yang pertama mundur dari nomor 73kg putra dalam Olimpiade Tokyo 2020 setelah dia tahu bahwa dia harus menghadapi petarung Israel Tohar Butbul di babak kedua.

Baca Juga: 5 Makanan Indonesia yang Dijual Mahal di Luar Negri, Cek Apakah Ada Makanan Favorit Kamu

Ini adalah kedua kalinya atlet tersebut mundur dari pertarungan putaran kedua melawan petarung Israel, yang pertama adalah pada Kejuaraan Dunia 2019 di Jepang. Saat itu, dia menjelaskan bahwa itu untuk menunjukkan solidaritasnya dengan Palestina.

Setelah Nourine meninggalkan Olimpiade Tokyo 2020, IJF mencabut akreditasi Olimpiadenya, dengan menyatakan; "Tindakannya bertentangan dengan filosofi kami."

"Kami bekerja keras untuk mencapai Olimpiade...tetapi perjuangan Palestina lebih besar dari semua ini," kata Nourine, menyatakan keputusannya sebagai hal "final."

Dengan absennya Nourine, judoka Sudan; Mohamed Abdalrasool, yang secara otomatis memenuhi syarat untuk menghadapi Butbul, juga mengundurkan diri.

Pertandingan tersebut terjadi dua bulan setelah pemboman 11 hari Israel di Gaza, yang menewaskan sekitar 250 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan di mana menteri luar negeri Arab Saudi mengecam "pelanggaran mencolok" Israel terhadap hak-hak warga Palestina.***

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x