Militer membela diri dengan mengatakan bahwa partai berkuasa Aung San Suu Kyi telah melakukan kecurangan dan penipuan, sementara pengaduan mereka tentang penipuan itu malah diabaikan oleh komisi pemilihan yang lama.
Karena ini militer tak bisa menahan diri dari kepemimpinan Aung Sang Suu Kyi hingga akhirnya memutuskan untuk mengkudeta.
Baca Juga: Kesal Diberi PHP, Ribuan Perawat Selandia Baru Mogok Bekerja, 'Kami Berdiri Selama Pandemi'
Dikutip melalui CNN World, setelah pertemuan ASEAN memiliki beberapa fokus yang berpusat pada penyelidikan dugaan kecurangan dalam pemilihan November, mengelola epidemi virus corona Myanmar dan menyelenggarakan pemilihan lain.
Bila hal itu bisa diberantas, junta militer berjanji akan menyerahkan kekuasaan.
“Menteri memberi tahu pertemuan itu bahwa satu-satunya cara untuk memastikan sistem demokrasi yang disiplin dan murni adalah melalui lima poin program masa depan yang dideklarasikan pada Februari,” ungkap harian Global New Light of Myanmar melaporkan. ***