Network
MEDIA PAKUAN-Kasus Covid-19 di Korea Selatan masih bertambah. Dilaporkan, terdapat 583 kasus pasien positif Covid-19 Kamis 26 November 2020, tertinggi sejak Maret.
Kini pemerintah mulai memberlakukan kembali aturan jarak lebih ketat, setelah sebelumnya aturan tersebut sempat diperingan.
Keringanan aturan tersebut sempat menuai pro dan kontra, bahkan seorang profesor penyakit menular di Rumah Sakit Guro Universitas Korea di Seoul mengatakan, pemerintah mengambil tindakan terlalu dini.
Baca Juga: waspada! Lima Orang Tewas Akibat Terjangan Topan Dipantai Selatan India
"Pelonggaran itu dilakukan karena masalah ekonomi dan kelelahan yang semakin meningkat, tetapi itu terlalu dini dan menabur benih rasa puas diri orang-orang," katanya.
Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) dari kasus terbaru tersebut sekira 73 persen diduga menular dari penduduk loka yang berasal dari beberapa wilayah, diantaranya Soul yang memiliki tingkat penularan tertinggi.
Menteri Kesehatan Park Neung-hoo mengatakan, saat ini ancaman virus corona telah sampai kepada orang-orang terdekat seperti keluarga.
"Penyebaran infeksi di kalangan generasi muda luar biasa," katanya.
Sementara kasus positif dikalangan muda biasanya tanpa ada gejala terlebih dahulu. Hal tersebut mendorong pemerintah untuk meminta para siswa libur dari sekolah dan les privat.
Menteri Pendidikan, Yoo Eun-hae juga mengimbau masyarakat untuk menghentikan aktivitas di luar yang tidak penting.
Baca Juga: Iran Bebaskan Kylie Moore-Gilbert Sebagai Imbalan
"Sumber infeksi telah beragam, dan lebih aktif, kaum muda berada di pusat penyebaran, yang membutuhkan upaya pengendalian yang lebih besar," katanya.
Hingga saat ini, kasus positif Covid-19 di Korea Selatan mencapai 32.318 ribu dengan kasus meninggal sebanyak 515 kasus.***
