Debat Kandidat Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Joe Biden Diminta Lebih Tertib

1 Oktober 2020, 11:54 WIB
Tangkapan layar saat Donald Trump dan Joe Biden tampil dalam debat calon Presiden AS: Joe Biden ungkapkan sulit berbicara dengan adanya Donald Trump saat Debat I Capres karena dia terus menyela omongannya saat berbicara. /Youtube

MEDIA PAKUAN-Suhu politik di Amerika Serikat terus memanas. Debat dua kandidat yakni Donald Trump dan Joe Biden, Rabu 30 September 2020 merupakan yang terpanas dan terkacau menurut sejumlah media global.

Konstruksi debat tambahan perlu diberikan pada format debat mendatang, termasuk kemungkinan pengaturan mikrofon.

“Perdebatan tadi malam memperjelas bahwa struktur harus ditambahkan ke format debat yang tersisa untuk memastikan diskusi isu-isu yang lebih tertib," ungkap Komisi Debat Presiden (CPD) dalam salah satu pernyataannya seperti dikutip dari RRI.co.id.

Baca Juga: Kelola Keuanganmu di Usia 20-an Agar Tetap Aman Habis Gajian

Baca Juga: Debat Pertama Kandidat Presiden Amerika Serikat Berlangsung Panas

CPD akan mempertimbangkan dengan hati-hati perubahan yang akan diadopsi dan akan segera mengumumkan tindakan tersebut.

“Komisi berterima kasih kepada Chris Wallace atas profesionalisme dan keterampilan yang dia bawa ke debat semalam dan bermaksud untuk memastikan bahwa perangkat tambahan untuk menjaga ketertiban selama debat yang tersisa," tambah CPD.

Salah satu yang masuk dalam diskusi soal penambahan format baru ini termasuk kemungkinan moderator dapat mematikan salah satu mikrofon kandidat saat rivalnya tengah berbicara, seperti diungkap Fox8, Kamis 1 Oktober 2020.

"Coba carikan Anchor baru dan kandidat Demokrat yang lebih cerdas!," Donald Trump merespons pengumuman tersebut di akun Twitter-nya.

Baca Juga: Misteri Pembunuhan dan Pembakaran Pejabat Korea Selatan Mulai Terungkap

Moderator debat pertama di Cleveland, Chris Wallace, berjuang untuk menguasai debat sepanjang 90 menit karena seringnya interupsi, terutama oleh Trump.

Wallace, dari Fox News, meminta debat yang lebih tertib, dan pada satu waktu melihat Trump dan berkata, “Negara akan dilayani lebih baik jika kami bisa mengizinkan dua orang berbicara dengan lebih sedikit interupsi. Saya memohon kepada Anda, Pak, untuk melakukan itu. Katakan ke dia juga," kata Trump merujuk pada Joe Biden.

“Yah, sejujurnya, Anda melakukan lebih banyak interupsi daripada yang dia lakukan,” kata Wallace.

CNN menyatakan masalah utamanya bukan pada aturan debat atau pengaturan mikrofon.

Baca Juga: TWICE Cetak Rekor di Recording Industry Association in Japan (RIAJ) Lewat 'Feel Special'

"Aturan itu baik-baik saja! Tujuannya adalah agar setiap kandidat dapat menyampaikan pendapatnya sembari memastikan bahwa mereka dapat bertukar pikiran secara jujur, bukan hanya mengulangi poin pembicaraan tanpa pernah ditantang oleh moderator atau lawannya," ungkap CNN dalam kolom politiknya.

"Masalahnya adalah Trump tidak peduli dengan aturan - atau apakah aturan itu dinegosiasikan dengan hati-hati oleh (tim) kampanyenya. Dia melakukan apapun yang dia inginkan,” kata dia.

“Dia pikir dia berhak untuk itu - bahwa dia spesial. Bahwa aturannya, secara harfiah, tidak berlaku untuknya," tambah CNN.(Siti Saadah Nurlaela)

Editor: Hanif Nasution

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler