Mantan Menhan Julio Tomas Tegaskan Timor Leste Tidak akan Kembali ke Indonesia

9 September 2020, 13:03 WIB
Lepas dari Indonesia, Timor Leste Dicap Negara Miskin oleh PBB. /Antara Foto/

MEDIA PAKUAN - Kegaduhan di media sosial tentang Timor Leste yang disebut-sebut ingin kembali bergabung ke Indonesia mendapat respon dari mantan Menteri Urusan Pertahanan (Menhan) Timor Leste, Julio Tomas Pinto.

Melalui akun Twitter @JulioPinto72, Julio Tomas Pinto mengungkapkan bahwa negara baru akan memiliki banyak terpaan masalah.

Namun Julio Tomas meyakini akan selalu ada jalan keluar yang terbaik untuk Timor Leste.

Baca Juga: Nasib Fabio Quartararo Ditentukan di San Marino. Berikut Jadwal MotoGP Akhir Pekan Nanti

"Negara baru memang banyak tantangan dan rintangan tetapi Insya Allah pemimpin dan rakyat Timor-Leste akan menyelesaikan tantangan2 tersebut. Amin yarobbal aalamiin,” demikian cuitan @JulioPinto72.

Dari twit akun @Gond-rong, Julio Tomas Pinto mengatakan, Timor Leste sampai kapan pun tidak akan kembali pada Indonesia.

Dilansir dari artikel Pikiran-rakyat.com berjudul "'Bising' di Medsos, Mantan Menhan Timor Leste: Insya Allah Pemimpin dan Rakyat akan Menyelesaikannya".

Dalam sepekan ini pemberitaan Timor Leste di Tanah Air cukup ramai diperbincangkan di media sosial dan bahkan cenderung "bising" lantaran nadanya mengarah pada hoaks.

Baca Juga: Hasil PCR, Bacalon Wali Kota Cilegon Ratu Ati Marliati Negatif Corona

Media sosial dalam sepekan ini ramai membicarakan keinginan warga Timor Leste kembali ke pangkuan ibu pertiwi Indonesia.

Saat ini, negara tetangga baru Indonesia itu uisanya mengingjak 21 tahun "Timor Leste Merdeka".

Namun, serbuan Pandemi Covid-19 ini membuat sang tetangga makin terpuruk. Bahkan tak sedikit yang "memframing" keinginan waraga Timor Leste ingin kembali bergabung bersama Indonesia dan menyatakan penyesalannya.

Catatan Heritage.org menempatkan Timor Leste pada posisi ke-171 dengan skor kebebasan ekonomi 45,9.

Baca Juga: Arab Saudi dan Rusia Semakin Mesra, Pimpinan Dua Negara Bahas Hubungan Bilateral

Sementara laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Timor Leste paling lambat dibanding dengan negara Asia Tenggara lainnya.

Kegaduhan di media sosial terkait Timor Leste direspons keras Mantan Menteri Urusan Pertahanan (Menhah) Timor Leste, Julio Tomas Pinto.

Pernyataan melalui akun Twitter miliknya @JulioPinto72 membantah kabar itu.

Dia meminta, yang "bising" di Indonesia lebih baik bijak dan memahami atas masalah dalam negeri sendiri dari pada mengurusi negara lain dengan fitnah.

Baca Juga: Tegas, Menlu Retno Tidak Ingin Indonesia Terjebak Polemik di Laut China Selatan

Catatan Heritage.org menempatkan Timor Leste pada posisi ke-171 dengan skor kebebasan ekonomi 45,9.

Sementara laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Timor Leste paling lambat dibanding dengan negara Asia Tenggara lainnya.

Kondisi bisingnya di media sosial terkait Timor Leste direspons keras Mantan Menteri Urusan Pertahanan (Menhah) Timor Leste, Julio Tomas Pinto.

Pernyataan melalui akun Twitter miliknya @JulioPinto72 membantah kabar itu.

Baca Juga: Trump Akan Menjadi Tuan Rumah Penandatanganan Kesepakatan UEA-Israel pada 15 September

Dia meminta, yang "bising" di Indonesia lebih baik bijak dan memahami atas masalah dalam negeri sendiri dari pada mengurusi negara lain dengan fitnah.

"Minta maaf, lebih baik fokus saja menyelesaikan masalah di Indonesia daripada memfitnah. Timor Leste sampai kapanpun tidak akan masuk lagi bagian Indonesia. Terima kasih,” tulis alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Indonesia dalam bahasa Indonesia.

Julio Tomas Pinto menjawab pesan bising dari @Dennysiregar7 yang menulis "Timor Leste nyesal pisah dari Indonesia. Kalian sih percaya gombalan Australia. Makan tuh, habis manis sepah di buang.”

Julio Tomas Pinto menuliskan "Minta maaf mas @Dennysiregar7, Timor-Leste sudah merdeka berdasarkan kehendak rakyat dengan 78,5 persen melalui referandum. TL tidak dan tidak akan pernah kembali ke masa lalu. Terima kasih,” tulis @JulioPinto72.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler