MEDIA PAKUAN - Pasukan Rusia dan tentara bayaran Wagner Rusia menghujani Kota Bakhmut dengan artileri pada rute akses terakhir pintu masuk pasukan Ukraina.
Moskow mendekati kemenangan besar pertamanya setelah pertempuran paling berdarah yang berlangsung 6 bulan di kota itu.
Bos Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin mengatakan kota itu telah hancur berkeping-keping dan terkepung dengan hanya satu akses jalan yang masih terbuka untuk pasukan Ukraina.
Rusia menargetkan pintu keluar dari barat Bakhmut, untuk memblokir akses jalan yang menjadi pintu pasukan Ukraina.
Sebelum perang, Bakhmut adalah kota dengan populasi sekitar 70.000, ini merupakan hadiah besar pertama Rusia setelah serangan musim dingin yang mahal.
Memiliki nilai strategis yang kecil, menguasai Bakhmut bisa mempengaruhi jalannya konflik, dan merupakan batu loncatan untuk merebut kawasan industri Donbas.
Bos Wagner Yevgeny Prigozhin dalam sebuah video yang beredar di media sosial, meminta Volodymyr Zelenskiy untuk memerintahkan pasukannya untuk mundur dari Bakhmut untuk menyelamatkan nyawa tentaranya.
Setelah itu bos Wagner memperlihatkan tiga orang Ukraina yang ditangkap, seorang pria tua dan dua anak laki-laki, yang memohon untuk diizinkan pulang.
Wakil komandan Garda Nasional Ukraina, Volodymyr Nazarenko, kepada Radio NV Ukraina mengatakan bahwa pertempuran berlangsung kritis.
"Lebih banyak orang Rusia, daripada amunisi yang kita miliki untuk menghancurkan mereka," katanya.
Sebuah video juga memperlihatkan pasukan Ukraina berusaha menghindari medan perang karena tidak mungkin lagi untuk melakukan perlawanan,
Ironisnya pasukan Ukraina telah meledakan sebuah jembatan yang menjadi satu-satunya akses masuk bagi pasukannya.
Pasukan Wagner juga dikabarkan telah mengevakuasi penduduk yang telah terjebak di kota itu selama 6 bulan. Penduduk mendapatkan perlakuan yang tidak bersahabat oleh pasukan Ukraina.***