"Karena itu kami harus terus membangun jaringan 4G, baik untuk meningkatkan kualitas layanan, maupun untuk perluasan ke area-area yang memang baru dan memiliki potensi besar,” ujarnya.
Dodik menambahkan, membangun jaringan di area Sulawesi bukanlah hal mudah. Selain secara geografi berat, secara bisnis menembus pasar dan meraih kepercayaan masyarakat di wilayah ini juga tidak ringan.
Meski demikian, menurutnya, XL Axiata tidak pernah menyerah. Berbagai cara dilakukan agar bisa ikut memberikan layanan telekomunikasi dan data di wilayah ini.
"Pembangunan jaringan yang memerlukan biaya besar merupakan investasi jangka panjang, baik secara bisnis maupun sosial," kata Dodik.
Untuk meningkatkan kualitas jaringan, XL Axiata juga terus melakukan fiberisasi jaringan. Secara teknis, fiberisasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, agar kenyamanan pelanggan juga semakin meningkat.
Hingga saat ini, fiberisasi di Sulawesi telah menjadi 40 % dari total BTS yang ada di pulau tersebut. Jaringan XL Axiata di Sulawesi memanfaatkan satelit dan jaringan kabel fiber optik.
Saat ini jaringan XL Axiata untuk area Sulawesi ditopang sekitar 8.800 BTS, termasuk sekitar 5.600 BTS 4G.
Di seluruh Sulawesi, XL Axiata memiliki BTS 4G terbanyak di Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah lebih dari 3.200 unit, diikuti Provinsi Sulawesi Utara, sekitar 690 unit.
Di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak sekitar 600 unit. Jumlah pelanggan XL Axiata di seluruh Sulawesi lebih dari 3 juta pelanggan.