Kehidupan Masyarakat Korea Selatan Sebelum dan Sesudah Masuk Islam

- 30 Juni 2022, 09:45 WIB
Kehidupan masyarakat Kores Selatan sebelum dan sesudah masuk Islam
Kehidupan masyarakat Kores Selatan sebelum dan sesudah masuk Islam /Photo: Atlasnews/

MEDIA PAKUAN - Perkembangan Islam Korea Selatan saat ini mengalami peningkatan yang signifikan.

Selain warga Muslim yang datang ke Korea Selatan, banyak juga orang-orang Korsel yang menjadi mualaf.

Seperti hal pengakuan dari salah satu warga Korea selatan yang menjadi mualaf yang bernama Daud Kim.

Daud Kim sempat viral di tahun 2020, ia menjadi sorotan netizen Indonesia saat Kim mengunggah sebuah video yang menjelaskan mengapa orang Korea membutuhkan aga Islam.

Baca Juga: Khawatir Lupa, Ini Niat Sholat Idul Adha Lengkap dengan Bacaan dan Tata Cara

Seperti dilansir dari Mantra Sukabumi dan Kemenag.go.id, unggahan Kim tersebut dipuji oleh banyak umat muslim di Indonesia, bahkan termasuk penceramah kondang asal Jawa Barat KH. Abdullah Gymnastiar.

Dalam video yang Daud Kim buat, ia menceritakan bagaimana keadaan orang Korea yang saat ini sangat memerlukan kehadiran agama Islam, sebab di negeri Gingseng tempat kelahirannya tersebut tingkat kasus bunuh diri sangat tinggi.

Menurut Kim, Orang Korea menurut Kim sangat terobsesi dengan kompetisi dalam gaya hidup seperti dalam hal karier atau pun pendidikan.

Sementara itu, Kim beranggapan bahwa dalam agama Islam tidak hanya menekankan aspek kehidupan di dunia seperti dua hal tersebut.

Baca Juga: Berminat Perpanjangan SIM di Sukabumi? Berikut ini Lokasi SIM Keliling Pada Hari ini 30 Juni 2022

“Korea itu negara yang sangat indah. Tapi, Korea juga negara yang paling depresif di dunia. Dari mana asalnya depresi ini? Saya kira itu dari gaya hidup yang kompetitif,” ujarnya.

Menurut Kim, orang Korea dapat terselamatkan dari depresi berat dengan adanya agama Islam, banyak yang depresi karena tak dapat mengejar ekpetasi dalam hidup mereka.

Hal ini juga pernah dijelaskan Imam Besar masjid Seoul Central yang terletak di Itaewon,oleh Abdurrahman Lee.

Abdurrahman Lee, dalam diskusi dengan tim menyatakan bahwa untuk mengembangkan pendidikan dan dakwah Islam di Korea Selatan dibentuk Federasi Muslim Korea atau Korean Moslem Federation (KMF).

Baca Juga: Mengapa Perkembangan Islama di Korea Selatan Sangat Pesat, Ternyata Begini Masalahnya

KMF merupakan forum komunikasi lembaga-lembaga dakwah di Korea Selatan. Abdurrahman Lee, juga menyatakan bahwa jumlah muslim di Korea Selatan ini merupakan minoritas.

Jumlah penduduk muslim Korea Selatan yang merupakan penduduk asli berjumlah sekitar 35.000 orang.

Muslim Korea Selatan yang berasal dari Indonesia lebih banyak dari penduduk asli. Jumlahnya mencapai sekitar 40.000 orang.

Dalam paparannya kemudian, Abdurrahman Lee yang didampingi almaruhum Ust. Arifin kala itu menyatakan bahwa KMF menyadari Korea Selatan adalah negeri yang memberikan kebebasan bagi warganya untuk memeluk agamanya masing-masing.

Baca Juga: Meski Anda Sibuk, 11 Amalan Sunnah Sebelum Sholat Jumat: Jangan Diabaikan

Untuk itu strategi yang dikembangkan dalam dakwah Islam di Korea Selatan perlu menggunakan pendekatan moderasi Islam yang mengedapankan saling menghargai antar umat.

Pendekatan ini memberikan dampak yang positif, hal ini dibuktikan dengan jumlah muslim disetiap tahunnya semakin bertambah, demikian tambahnya.

Abdurahman Lee juga menyampaikan bahwa penduduk muslim Korea Selatan memiliki resistensi yang lebih hebat dalam menghadapi problematika kehidupan di Korea yang sangat kompetitif.

Beliau menambahkan bahwa kasus bunuh diri di Korea Selatan itu bisa terjadi per 45 menit. Islam yang memiliki nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, memberikan efek positif yang luar biasa dalam mengatasi permasalahan-permasalahan hidup di Korea Selatan.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah