Dari hasil penelusura tersebut Mediapakuan .com melansirnya dari Saudinesia, menurut media tersebut adalah hasil rekayasa, suara dan bibir pembaca berita dalam video tersebut tidak sama atau terjadi dubbing suara, sehingga mulut penyiar yang membaca berita dan suara yang didengar tidak jelas dan sesuai.
Berita hoax terkait meninggalnya Raja Salman bukan kali pertama, pada tahun 2020 kabar tersebut juga pernah terjadi
Menurut Saudinesia Kabar palsu seperti ini biasa menyerang Arab Saudi untuk tujuan tertentu.***