Banyak Jenis Wayang Inilah Enam Terpopuler di Indonesia

- 7 November 2020, 15:48 WIB
wayang golek Jawa Barat
wayang golek Jawa Barat /Pecinta Wayang Golek/

MEDIA PAKUAN-Wayang salah satu seni pertunjukan rakyat yang masih banyak penggemarnya hingga saat ini. Pertunjukan wayang dimainkan oleh seorang dalang dengan menggerakkan tokoh-tokoh pewayangan yang dipilih sesuai dengan cerita yang dibawakan.

Cerita-cerita yang dipilih bersumber pada kitab Mahabarata dan Ramayana yang bernafaskan kebudayaan dan filsafat Hindu dan India, namun telah diserap ke dalam kebudayaan Indonesia.

Dalam setiap pagelaran, sang Dalang dibantu para swarawati atau sinden dan para penabuh gamelan atau niyaga, sehingga pertunjukan wayang melibatkan banyak orang, di Indonesia.

Baca Juga: Viral Video Syur Artis, Netizen Gak Percaya Itu Gisel

Dilansir dari Kemendikbud, wayang telah menyebar hampir ke seluruh bagian wilayah Indonesia. Jenis-jenisnya pun beragam, diantaranya yaitu:

- Wayang kulit Purwa

- Wayang Golek Sunda

- Wayang Orang

- Wayang Betawi

- Wayang Bali

- Wayang Banjar

- Wayang Suluh

- Wayang Palembang

- Wayang Krucil

- Wayang Thengul

- Wayang Timplong

- Wayang Kancil

- Wayang Rumput

- Wayang Cepak

- Wayang Jemblung

- Wayang Sasak (Lombok) dan

- Wayang Beber

Meski memiliki banyak jenis wayang, ada enam wayang yang populer di Indonesia yaitu:

1.Wayang Kulit

Wayang kulit merupakan jenis wayang yang bisa dibilang paling terkenal dan familiar di masyarakat Indonesia. Pertunjukkan wayang kulit sendiri paling sering dijumpai di wilayah Jawa Tengah dan jawa Timur.

Baca Juga: Kalahkan Newcastle, Southampton Naik ke Puncak Klasemen Liga Primer

Wayang kulit ini biasanya tokoh-tokohnya berbentuk pipih dengan kayu sebagai penopang dan penggeraknya dan terbuat dari kulit kerbau atau kambing.

Pertunjukkan wayang kulit biasanya dipimpin oleh seorang dalang sebagai narator cerita. Dengan diiringi alunan musik gamelan, dalang akan memainkan cerita wayang kulit dari balik kelir yang terbuat dari kain putih dan disorot dengan lampu sehingga penonton yang berada di sisi lain bisa melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir.

Di Bali dan Jawa, pertunjukan wayang kulit sering kali menggabungkan cerita-cerita Hindu dengan Budha dan Islam. Selain kisah-kisah religius, cerita-cerita rakyat serta mitos sering digunakan.

2.Wayang Golek

Wayang golek juga jenis wayang kedua yang paling populer di Indonesia. Jenis ini menggunakan media kayu yang dibentuk secara tiga dimensi. Wayang jenis ini terkenal di daerah kawasan Jawa bagian Barat.

Baca Juga: Gawat! Viral Video Syur Mirip Gisel Beredar di Twitter, Netizen: Cocokologi Fix

Untuk cara pementasannya sama dengan wayang kulit, yakni lakon dan cerita hampir dimainkan oleh seorang dalang. Yang membedakan, dialognya biasanya dibawakan dalam bahasa Sunda.

Ceritanya juga sama, bersumber dari kitab Mahabarata dan Ramayana. Namun yang membedakan adalah pada tokoh punakawan, penamaan dan bentuk dari punakawan memiliki versi yaitu dalam versi sunda.

Namun, berkembangnya zaman wayang golek juga menceritakan kisah-kisah Islami. Pada masa Pemerintahan Kerajaan Mataram, wayang golek tepat digunakan sebagai media untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Kisah-kisah yang digunakan sering mengacu pada tradisi Jawa dan Islam, seperti kisah Pangeran Panji, Darmawulan, dan Amir Hamzah, pamannya Nabi Muhammad SAW.

  1. Wayang Beber

Wayang beber dikatakan sebagai jenis wayang yang paling tua di Indonesia. Wayang beber adalah wayang berbentuk lembaran-lembaran (beberan) yang terbuat dari kain atau kulit lembu, dan dibentuk menjadi tokoh-tokoh wayang.

Baca Juga: Sikap Cuek Gisel Ditengah Video Syur Viral yang Menyeret Namanya

Penamaan 'Beber' sendiri berasal dari cara memainkannya. Pertunjukan wayang ini dilakukan dengan membeberkan atau membentangkan layar atau kertas yang berupa gambar. Tiap beberan merupakan satu adegan. Jika tidak dimainkan, wayang bisa digulung.

Menurut informasi dari laman Indonesia.go.id , wayang beber pertama kali dikenal di Indonesia pada masa kerajaan Jenggala sekitar tahun 1223 M. Pada masa tersebut, wayang Jenggala dikenal dengan bentuk gambar yang ada di atas daun lontar.

  1. Wayang Purwa

Wayang Purwa pertama kali dikenal di Indonesia saat masa pemerintahan raja Airlangga pada abad ke-11. Pada masa itu, sang raja memiliki keinginan untuk membuat wayang purwa, karena senang dengan cerita dan riwayat nenek moyangnya, yang foto dalam serat Pustakaraja Purwa.

Raja kemudian melihat Candi Penataran di Blitar dan melihat arca para dewa dan gambar yang diukir sepanjang tembok-tembok sekeliling candi yang menceritakan tentang Rama. Ukiran candi inilah yang pada akhirnya memberi inspirasi kepada raja untuk membuat Wayang Purwa.

Baca Juga: Inilah 5 Adegan Panas Priyanka Chopra Jonas yang Mengejutkan Penonton

Wayang kulit Purwa terdiri dari beberapa gaya atau gagrak seperti gagrak Kasunanan, Mangkunegara, Ngayogjokarto, Banyumasan, Jawa timur, Kedu, Cirebon, dll.

  1. Wayang Klitik

Wayang klitik memiliki bentuk yang mirip dengan wayang kulit. Namun, wayang jenis ini menggunakan media kayu untuk pembuatannya. Kata “klitik” sendiri berasal dari suara kayu yang bersentuhan di saat wayang digerakkan atau saat adegan perkelahian, misalnya.

Kisah-kisah yang digunakan dalam drama wayang yang berasal dari kerajaan-kerajaan Jawa Timur, seperti Kerajaan Jenggala, Kediri, hingga Majapahit. Cerita yang paling populer adalah tentang Damarwulan. Cerita ini dipenuhi dengan kisah perseturuan asmara dan sangat digemari oleh publik.

  1. Wayang Suket

Wayang suket juga jenis wayang yang tak kalah terkenal di Indonesia. Walaupun bentuknya sederhana, dan biasanya hanya digunakan sebagai alat permainan atau penyampaian cerita perwayangan pada anak-anak di desa-desa Jawa, jenis wayang ini cukup banyak menarik perhatian karena keunikannya.

Baca Juga: Jarang Menghabiskan Waktu Bersama dengan Nagita Slavina, Raffi Ahmad: Belum Ada Gue Cape

Wayang suket ini terbuat dari rumput yang dilalui sedemikian rupa, sehingga terbentuk menjadi mirip tokoh wayang kulit. Beberapa helai daun rerumputan dijalin lalu dirangkai (dengan melipat) membentuk figur serupa wayang kulit. Karena bahannya rumput, wayang suket ini biasanya tidak bertahan lama.

  1. Wayang Orang

Terakhir, jenis wayang yang sangat populer di Indonesia adalah wayang orang atau wayang wong. Wayang ini merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional Jawa, khususnya Jawa Tengah. Pertunjukan ini mirip seperti teater musikal yang mengangkat cerita Ramayana dan Mahabarata.

Kemunculan wayang Orang terinspirasi dari seni drama yang berkembang di Eropa. Wayang orang pertama kali muncul pada abad ke-18 di Solo oleh KGPAA Mangkunegoro I. dan Mangkunegoro I inilah yang pada akhirnya mendasari terwujudkan wayang Orang ini.

Hingga kini pertunjukan wayang orang masih sering kita jumpai. Yang cukup terkenal, pertunjukkan wayang orang Bharata Purwa di Jakarta, dan pertunjukkan di Sendratari Ramayana Ballet Prambanan.

Baca Juga: Fakta Unik! Hari Wayang Nasional, Inilah Jenis-jenis Wayang yang Berkembang di Indonesia

Biasanya, cerita yang didasarkan pada kisah Mahabarata dan Ramayana yang mengandung pesan moral yang sudah disesuaikan dengan kebudayaan setempat.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x